CARA PEMBELAJARAN SEKOLAH

  • Home
  • About
  • SD
  • SMP
  • SMA
  • SMK
Home » Archive for 2014

Tuesday, September 2, 2014

Teknik penilaian kompetensi

Teknik penilaian kompetensi
Teknik penilaian kompetensi keterampilan Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio.
1) Tes praktik:
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuaidengan tuntutan kompetensi. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. Untuk dapat memenuhi kualitas perencanaan dan pelaksanaan tes praktik, berikut ini adalah petunjuk teknis dan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian melalui tes praktik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan tes praktik.

a) Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik.
b) Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensiyang akan dinilai.
c) Menguraikan kriteria yang menunjukkan capaian indikator hasil pencapaian kompetensi
d) Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian.
e) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.
f) Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau penggunaan alat.
g) Memperbaiki berdasarkan hasil uji coba, jika dilakukan uji coba.
h) Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian kompetensi peserta didik.

2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap proses dan hasil dari suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topik tertentu secara jelas.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dipenuhi dalamn merencanakan penilaian proyek.
a) Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui proyek.
b) Penilaian proyek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan proyek.
c) Menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi.
d) Menentukan kriteria yang menunjukkan capaian indikator pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
e) Merencanakan apakah tugas bersifat kelompok atau individual.
f) Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk tugas yang dikerjakan
    secara kelompok.
g) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.


3) Penilaian portofolio
Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio dapat dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut:
a) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio,
tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan,
tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

b) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
    Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
c) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder
    di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
    sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e) Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
    Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati standar
    yang ditentukan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan
    berusaha mencapai standar tersebut.

f) Peserta didik diminta menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing
    peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan
    dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat
     dilakukan pada saat membahas portofolio.
g) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
     kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “
\   kontrak” seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian.
h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua
    peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua
    dapat membantu dan memotivasi peserta didiknya.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
6:27 AM

Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS

Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,nmenganalisis, menafsirkan, baik proses maupun hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan, keberhasilan proses pembelajaran, tingkat kesulitan belajar peserta
didik, menentukan tindak lanjut pembelajaran, laporan hasil belajar peserta didik, dan pertanggungjawaban (accountability) terhadap pihak-pihak yang berkepntingan.

Penilaian proses pembelajaran IPS menggunakan pendekatan penilaian autentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau layanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang berupa: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.''

Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS
a. Penilaian pembelajaran IPS mengacu pada ketuntasan KD
Dalam pembelajaran IPS, ketuntasan penilaiannya dilakukan setelah tercapainya satu tema. Satu tema bisa terdiri atas beberapa KD. Setiap KD dalam satu tema tidak selalu memuat seluruh indikator, artinya satu KD baru tuntas setelah beberapa tema dipelajari. Oleh karena itu penilaian yang seharusnya dilakukan setiap KD, namun pelaksanaan pembelajarannya bisa berdasarkan tema.

b. Penilaian dikembangkan secara terpadu.
1) Pengembangan instrumen penilaian untuk pembelajaran IPS secara terpadu mencakup aspek afektif, kognitif, dan skill/ keterampilan. Berbagai jenis, teknik dan bentuk penilaian yang variatif digunakan agar diperoleh informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang obyektif, dan komprehensif.
2) Menurut Permendikbud Nomer 65 Tahun 2013, pendekatan penilaian yang diigunakan adalah penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang menilai kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Kemampuan peserta didik yang sebenarnya meliputi kemampuan afektif, kognitif, dan pikomotorik.

3. Penilaian Pencapaian Kompetensi Sikap
a. Pengertian
Kompetensi sikap yaitu ekspresi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku. Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Pada jenjang SMP/MTs, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Acuan ketercapaian KD adalah indikator, yang merupakan ciri/ tanda tercapainya suatu kompetensi. Indikator harus terukur, karena indikator merupakan ciri/tanda yang dimunculkan oleh peserta didik, yang dapat diamati atau diobservasi oleh guru sebagai representasi dari sikap yang dinilai. Menurut Permendikbud Nomer 65 Tahun 2013, KD pada KI 1 dan KI 2, tersirat pernyataan boleh dirumuskan indikator dan boleh juga tidak dirumuskan indikator. Kesepakatan yang dipakai di Direktorat PSMP, menyatakan bahwa KD pada KI 1 dan KI 2 perlu dirumuskan indikatornya karena KD pada KI 1 dan KI 2 akan ditagih penilaiannya pada rapor. Pada halaman berikutnya dideskripsikan beberapa contoh
indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1 dan KI-2 jenjang SMP/MTs dalam panduan penilaian yang dikembangkan Direktorat PSMP tahun 2013.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
6:04 AM

Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS

Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS
a. Pendekatan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS harus disajikan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik/scientific), dan menggunakan model yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013, yaitu discovery-inquiry based learning, problem based learning, dan project based learning. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan menarik kesimpulan serta mengomunikasikan kesimpulan (5M). Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan mencipta. Dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, bantuan guru diperlukan, tetapi bantuan itu harus makin berkurang ketika peserta didik makin bertambah dewasa atau makin tinggi kelasnya. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain didasarkan pada prinsip pembelajaran yang:

1) Berpusat pada peserta didik,
2) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengkonstruk konsep, hukum, dan prinsip,
3) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta didik,
4) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan
5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.

Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan melalui langkah-langkah:
1) Peserta didik melakukan pengamatan atas suatu fenomena yang berupa gambar/video,
     lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan.
2) Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui peserta didik
     pada saat melakukan pengamatan.
3) mengumpulkan data atau informasi dengan berbagai teknik, seperti: membaca Buku Peserta 
   didik, mencari di internet, wawancara dengan nara sumber atau melakukan pengamatan
   di lapangan.
4) menganalisis data atau informasi yang diperoleh dari berbagai sumber untuk menjawab
  pertanyaan yang telah dirumuskan sampai diperoleh suatu kesimpulan atas jawaban dari
   pertanyaan yang telah dirumuskan,
5) mengomunikasikan kesimpulan dengan cara mempresentasikan
   di depan kelas, menempel kesimpulan pada dinding kelas atau tempat yang telah \
   disediakan sebagai wahana belajar peserta didik.

6) Pengorganisasian materi IPS dalam Kurikulum 2013 dilakukan
secara terpadu. Model pendekatan terpadu, memadukan berbagai disiplin ilmu sosial sedemikian rupa sehingga batas-batas antara disiplin ilmu yang satu dengan lainnya menjadi tidak tampak (Hasan, 1995: 27). Pendekatan terpadu pada hakikatnya merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsepserta prinsip secara holistik dan autentik. Melalui pengembangan materi terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, = menyimpan, dan memproduksi kembali pengetahuan yangdipelajarinya.'

b. Model-model Pembelajaran IPS
Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di dalam standar proses adalah: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Discovery-Inquiry (DI). Ketiga model tersebut diharapkan dapat memperkuat penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Agar guru dapat memperoleh pemahaman tentang bagaimana mengimplementasikan model-model pembelajaran tersebut akandiuraikan satu per satu pada uraian berikut.

1) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam bahasa Inggris disebut Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks atau sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta membangun pengetahuan baru. Dalam Pembelajaran berbasis masalah, peserta didik, secara individual maupun berkelompok, menyelesaikan masalah nyata tersebut dengan menggunakan strategi atau pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis, peserta didik menemukan maslah, menginterpretasikan masalah, mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya maslah, mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi kesesuaian strategi dan solusi, dan mengomunikasikan simpulan. Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya. PBM mengacu kepada prinsip-prinsip pembelajaran lainnya seperti pembelajaran berbasis proyek (project-basedlearning), pembelajaran berbasis pengalaman (experiencebased learning), pembelajaran autentik (authentic learning) dan pembelajaran bermakna (anchored instruction). Model pembelajaran tersebut cocok untuk pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena dengan model tersebut peserta didik akan terbantu untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan sekitarnya.

2) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa Inggris dinamakan Project-Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, dan karya teknologi/prakarya. Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk nyata.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah sebagai berikut:
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah proyek.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks
    dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
    mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/proyek.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada
PBP yang bersifat kelompok. Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.

3) Pembelajaran Discovery-Inquiry
Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery Learning) diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mampu mengorganisasi sendiri hasil belajarnya. Sebagai model pembelajaran, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran inkuiri (Inquiry-Learning). Tidak ada perbedaan prinsip di antara ke dua istilah ini. Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan inquiry ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan
sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan.'

Kondisi seperti ini
ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan, serta membuat simpulan-simpulan.

Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery-Inquiry sebagai berikut:
a) Langkah Persiapan
(1) Menentukan tujuan pembelajaran.
(2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, dan gaya belajar).
(3) Memilih materi pembelajaran.
(4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif
     (dari contoh-contoh generalisasi).
(5) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, dan
      tugas untuk dipelajari peserta didik.
(6) Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
     ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
(7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.

b) Pelaksanaan
(1) Stimulasi/pemberian rangsangan
Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

(2) Pernyataan/identifikasi masalah
Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.

(3) Pengumpulan Data
Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah. Pada tahap ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, dan melakukan uji coba sendiri.

(4) Pengolahan Data
Semua informai hasil bacaan, wawancara, dan observasi, diolah, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan
bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai
(5) Pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.
(6) Penarikan Simpulan/generalisasi
Tahap generalisasi/simpulan adalah proses menarik  sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
1:17 AM

Monday, September 1, 2014

Konsep dan Strategi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013-2014

Konsep dan Strategi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013-2014
Konsep dan strategi pembelajaran merupakan salah satu elemen perubahan dalam Kurikulum 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum menguraikan secara jelas konsep dan strategi pembelajaran sebagai implementasi Kurikulum 2013. Berikut disampaikan isi konsep dan strategi pembelajaran tersebut, yang dikutip dan disarikan dari Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 dan menjadi dasar strategi dan model umum pembelajaran PPKn.

Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar
setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.


Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan
tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik
kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:37 AM

Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII

Struktur Kurikulum  Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII
Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas VII
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VII
memiliki empat Kompetensi Inti dan 20 Kompetensi Dasar. Berbeda dengan
kurikulum sebelumnya, konsep Kompetensi Inti ini merupakan konsep yang baru.
Setiap kompetensi inti mempunyai kedudukannya masing-masing, yaitu:
• Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
• Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
• Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
• Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan

KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses
pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3. KI-1 dan KI-2
tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan
pembelajaran.

Berikut ini dipaparkan penyebaran kompetensi inti dan kompetensi dasar
selengkapnya :

Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar
1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
   dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
1. Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para
    pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagaidasar negara
2. Menghargai perilaku sesuai norma- norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya
    dan masyarakat sekitar
3. Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
4. Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya
    sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan
    RepubIik Indonesia (NKRI)

1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan
   dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara
2 Memahami sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
   Indonesia Tahun 1945
3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4 Memahami norma-norma yang berlaku dalamkehidupan bermasyarakat dan bernegara
5. Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI
6. Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
7.Memahami pengertian dan makna Bhinneka Tunggal Ika

1. Menyaji hasil telaah tentang “sejarah dan semangat komitmen para pendiri negara
     dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara”
2. Menyaji hasil telaah tentang sejarah perumusan dan pengesahan Undang- Undang Dasar
      Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
     Tahun 1945
4. Menyaji hasil pengamatan tentang norma- norma yang berlaku dalam kehidupan
      bermasyarakat dan berbangsa
5. Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI
6. Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati,
      dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
7. Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika
8. Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap
      keutuhan nasional

Empat Kompetensi Inti (KI) yang kemudian dijabarkan menjadi 20 Kompetensi Dasar (KD) itu merupakan bahan kajian yang akan ditransformasikan dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun (dua semester) yang terurai dalam 32 minggu. Sesuai dengan sistem semester, maka 32 minggu itu dibagi menjadi d semester, semester pertama dan semester kedua. Setiap semester terbagi menjadi 16 minggu. Sehingga alokasi waktu yang tersedia adalah 3 x 40 menit x 32 minggu/ tahun atau 3 x 40 menit x 16 minggu/semester. Untuk efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan pembelajaran pihak
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku teks pelajaran untuk mata pelajaran PPKn Kelas VII. Berdasarkan jumlah KD terutama yang terkait dengan penjabaran KI-3, buku teks pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII disusun menjadi tujuh bab, yaitu:

a. Bab I : Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara
b. Bab II : Menumbuhkan Kesadaran Berkonstitusi
c. Bab III : Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fudamental
d. Bab IV : Kepatuhan terhadap Norma
e. Bab V : Daerah Tempat Tinggalku,Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku
f. Bab VI : Bertoleransi dalam Keberagaman
g. Bab VII : Memelihara Semangat Persatuan dan Kesatuan

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:31 AM

Monday, April 21, 2014

cara pembelajaran bahasa inggris smp kelas VII

cara pembelajaran bahasa inggris smp kelas VII
Kegiatan Pembuka
Berikut merupakan beberapa tahapan pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru ketika pertama kali memulai kelas. Namun, kegiatan yang disampaikan di dalam bagian ini bukanlah sesuatu yang baku. Guru dapat mengeksplorasi beberapa kegiatan yang relevan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing sekolah.

Berikut merupakan tahapan yang dapat dilaksanakan.
a. Pastikan guru sudah mempersiapkan seluruh bahan pembelajaran untuk hari tersebut.

b. Pastikan rasa percaya tinggi dan wajah ceria ketika bertemu dengan peserta
    didik untuk pertama kalinya.

c. First impression pays everything. Karenanya, akan jauh lebih baik jika sejak
    pertemuan pertama, guru memastikan bahwa peserta didik merasa nyaman.

d. Perkenalkan bahasa Inggris kepada peserta didik dari pertama kali pertemuan
    dengan ungkapan-ungkapan yang sangat sederhana.

e. Akan jauh lebih baik jika dalam pertemuan pertama English environment sudah
    tercipta dengan digunakannya ungkapan-ungkapan sederhana dalam bahasa Inggris.

f. Beberapa ungkapan yang dapat digunakan dalam membuka pembelajaran di
   antaranya adalah sebagai berikut.

Expressions for greeting
English Indonesian

Good afternoon, everybody.
Selamat sore semua.

Good morning, boys and girls.
Selamat pagi anak-anak semua.

Good evening, children.
Selamat malam anak-anak.

Good morning, kids.
Selamat pagi anak-anak.

Hello, everyone.
Halo semua.

How are you today?
Bagaimana kabarmu hari ini?

I hope you are all feeling well.
Saya harap kalian baik-baik saja.

How’s life?
Bagaimana kabarmu?

How are things with you?
Bagaimana keadaan kalian?

How are you getting on?
Bagaimana kabar kalian?


a. Guru dapat memvariasikan ungkapan-ungkapan yang digunakan sehingga
    tidak menjadi monoton.

b. Lalu, coba kembali ucapkan “Good Morning” kepada peserta didik dengan jelas
    dan perlahan.

c. Gunakan gerakan tangan sebagai indikasi bahwa peserta didik diharuskan
    untuk mengikuti apa yang telah diucapkan guru.

 d. Jika perlu, ucapkan tiga sampai empat kali sampai peserta didik benar-benar
     mengerti mengenai apa yang harus mereka lakukan, yaitu mengucapkan
     kembali “Good Morning” dengan baik dan benar.

e. Guru dapat menuliskan kata “Hello, Good Morning” di papan tulis dan
    memberitahukan bagairnana cara pengucapan yang benar.

f. Guru dapat merninta peserta didik untuk mengucapkan “Hello, Good Morning”
    kepada teman-ternan yang ada di sekitarnya.

g. Pastikan setiap peserta didik menyapa sedikitnya 4-5 peserta didik lain yang
    duduk di sekitar mereka.

h. Ketika kelas sudah cukup kondusif, guru dapat menyapa peserta didik. Beberapa
   ungkapan yang dapat digunakan dalam menanyakan kondisi peserta didik di
    antaranya seperti berikut.



Expressions forasking about someone’s condition after she/he is ill
English-Indonesian
 

Are you feeling better today, Rika?
Apakah kamu merasa lebih baik hari ini,
Rika? (dipakai kepada orang yang kita
tahu telah sakit sebelumnya)

Do you feel better today?
Apakah kamu merasa Iebih baik hari ini?

Are you better now?
Apakah kamuu merasa lebih baik sekarang?

Have you been ill?
Apakah karnu sakit selarna ini?

What is the matter with you?
Kamu sakit apa?

How are you today, Andi?
Bagairnana keadaanmu, Andi?

Getting better?
Lebih baik?

I hope all of you are feeling fine today.
Saya berharap semua merasa sehat hari ini.


i. Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris.
j. Berikut adalah beberapa ungkapan yang dapat digunakan dalam memperkenalkan diri
 

My full name is ....
Nama lengkap saya

You can call me ....
Kalian bisa rnemanggil saya,

I come from ..., but I live in ....
Saya dan ..., tetapi saya tinggal di

Good morning, my name’s ....
Selamat pagi. Nama saya

I’m a new teacher here.
Saya guru baru di sini

My name’s ... I’m your new Math I, teacher.
NaMa saya ... Saya guru matematika kalian yang baru.

I’ll be teaching you musics this semester.
Saya akan mengajar musik semester


I've got three lessons with you each week.
Saya mempunyai tiga pelajaran dengan kalian setiap minggu.

My full name is .... Just call me ....for short. I will be teaching you on Wednes- day and Saturday.
Nama lengkap saya .... Panggil saja saya .... Saya akan mengajar kalian setiap han Rabu dan Sabtu.

Good morning. This is the first time I meet you. So let me introduce myself to you.
Selamat pagi. mi pertama kali saya bertemu kalian. Jadi, saya akan memp erkenalkan diri saya terlebih dahulu.


k. Guru dapat bertanya mengenai peserta didik yang tidak hadir dengan
    menggunakan beberapa ekspresi berikut ini

Who is absent today?
Siapa yang absen hari ini?

Who isn’t here today?
Siapa yang tidak ada di sini hari ini?

Who isn’t here?
Siapa yang tidak masuk?

What’s the matter with Mery today?
Ada masalah apa dengan Mery hari ini?

Why is Andi absent today?
Mengapa Andi tidak hadir hari mi?

Tuti, why were you absent last Mon- day?
Tuti, mengapa kamu tidak masuk senin yang lalu?

Has anybody seen Sinta today?
Apakah ada yang lihat Sinta hari mi?

Does anybody have any idea where Anggi is today?
Ada yang tahu dirnana Anggi han mi?

You weren’t in our last lesson.
Kamu tidak hadir di pelajaran terakhir kita.

Who wasn’t here on Tuesday?
Siapa yang tidak hadir pada hari Selasa?

Who missed last Thursday’s lesson?
Siapa yang melewati pelajaran hari Kamis?


1. Jika terdapat peserta didik yang terlambat, guru dapat menggunakan beberapa
    ekspresi untuk menanyakan kondisi tersebut.
 
Expressions for asking why someone is late
English-Indonesian


Why are you late?
Mengapa kamu terlambat?

Where have you been?
Karnu ke mana saja?

We started a couple of minutes ago. Where have you been?
Kita sudah mulai beberapa menit yang lalu. Kamu ke mana saja?

Did you miss your bus?
Kamu ketinggalan bus?

Did you oversleep?
Kamu ketiduran?

I see. Well, sit down and let’s let’s start.
Saya mengerti. Oke, duduk dan man kita mulai.


English-Indonesian

Hurry up and sit down. We’ve already started.
Cepat dan duduklah. Kita sudah mulai.

Sit down and we can start now
Duduklah dan kita bisa mulai sekarang.

Don’t come late.
Jangan terlambat.

Don’t come late next time.
Jangan terlambat lagi lain waktu.

Try not to be late again.
Cobalah untuk tidak terlambat lagi.

Try to be here on time.
Berusahalah sampai di sini tepat waktu.

Try to be punctual.
Cobalah tepat waktu.

Don’t let it happen again.
Jangan sampai ini terjadi lagi.

I’ll have to report you to (lie principal f you’re late again.
Saya akan melaporkanmu kepada kepala sekolah jika kamu terlambat lagi.

Let this be the last time, OK?
ini yang terakhir kali, OK?

That’s the second time this week.
ini sudah yang kedua kalinya minggu ini.

I don’t like someone who is late.
Saya tidak suka dengan yang telambat.

m. Jika seluruh peserta didik sudah cukup terkondisikan maka guru dapat memulai
     pelajaran dengan doa.

Expressions for saying/starting to say a prayer
English-Indonesian
 

Let’s have a moment of silence.
Man kita berdoa.

Let’s pray for a moment.
Man kita berdoa sejenak.

Before we start the lesson let’s have a moment of silence.
Sebelum kita mulai pelajaran, marl kita berdoa.

Wildan, please lead the prayer.
Wildan, silakan memimpin doa.

n. Usahakan guru dapat selalu mernulai pelajaran dengan ungkapan “Good Morning “.
o. Menyapa dengan menggunakan “Good Morning” diharapkan menjadi suatu
    kebiasaan di luar kelas.
p. Ketika kita menyapa terlebih dahulu peserta didik dalam bahasa Inggris maka
    budaya menyapa pun akan terbentuk dengan sendirinya.



Kegiatan Penutup
Dalam menutup pembelajaran, terdapat beberapa ekspresi yang dapat
dilakukan. Berikut adalah contoh-contohnya.


Expressions about telling students that the lesson is not finished yet
English -Indonesian
 

The bell hasn’t rung yet.
Belnya belum berbunyi.

There are still ten minutes to go.
Masih tersisa 10 menit lagi.

We still have a couple of minutes left.
 Kita masih punya waktu beberapa menit lagi.

The lesson doesn’t finish till half past ten.
Pelajaran belum akan berakhir sampai pukul 10:30.

Your watch must be too fast.
Jam kalian pasti terlau cepat.

We have an extra five minutes.
Kita masih punya tambahan waktu 5 menit lagi.

Sit quietly until the bell rings.
Duduklah dengan tenang sampai bel
berbunyi.

Expressions about telling students that the lesson already finished
English Indonesian


Time’s up.
Waktunya sudah habis.

It’s almost time to stop.
Waktunya sudah hampir habis.

I’m afraid the time is over now.
 Maaf waktunya sudah habis sekarang.

We’ll have to stop here.
Kita harus berhenti sekarang.

That’s the bell. It’s time to stop.
Itu suara belnya. Saatnya untukberhenti.

That’s all for today. You may go now.
Sampai di sini pelajaran hari ini. Kalian boleh pulang sekarang.


Expressions about asking students to wait
English-Indonesian


Wait a minute.
Tunggu sebentar.

Hang on.
Tunggu sebentar.

Just hold on a moment.
Tunggu sebentar.

Stay where you are for a moment.
Tetaplah di tern pat kalian sebentar saja.

Just a moment, please.
Tunggu sebentar saja.

One more thing before you go.
Satu hal lagi sebelum kita pulang.

Back to your seat.
Kembali ke tempat duduk kalian.

Take your time. I have something to tell you.
Jangan tergesa-gesa, ada yang mau saya katakan.



Expressions about asking students to go out from the class
English-Indonesian
 

Make a line.
Berbarislah.

Make a line and wait for the bell rings.
Buat barisan dan tunggulah sampai bel berbunyi.

Everybody outside!
Semuanya keluar!

All of you, get outside now!
Semuanya, keluarlah sekarang.

Be quiet as you leave. The test in other classes is still in progress.
Tetaplah tenang ketika keluar. Tes di kelas lain masih berlangsung.

Hurry up and get out!
Cepat dan segeralah ke luar!

Try not to make any noise as you leave.
Cobalah untuk tidak gaduh ketika kalian keluar.



Expressions of telling goodbye to students
English -Indonesian


Good bye, boys and girls.
Selamat tinggal, anak-anak.

Good bye, children.
Selamat tinggal anak-anak.

Goodbye, everyone.
Selamat tinggal, semuanya.

See you again on Friday.
Sampai ketemu han Jumat.

I’ll see you (all) again next Saturday.
Saya akan ketemu kalian lagi Sabtu depan.

I’ll be seeing some of you again after the  break.
Saya akan bertemu dengan beberapa dari kalian sesudah istirahat.

I’ll see you all again after the holiday.
Saya akan bertemu kalian lagi sesudah liburan.

See you tomorrow morning.
Sampai ketemu besok pagi.

See you in room 5 after the break.
Sampai ketemu lagi di ruang 5 sesudah istirahat.

Have a good holiday.
Semooga kalian rnenikmati liburan.

Enjoy your vocation.
Semoga kalian menikrnati liburan.

See you and take care.
Sampai keternu dan jaga diri kalian.

a. Dalam kegiatan penutup, akan jauh lebih baik ketika guru rnengingatkan
    kembali peserta didik mengenai materi yang sudah dipelajari pada han tersebut.
b. Guru pun diharapkan dapat mengingatkan peserta didik untuk rnenggunakan
    ekspresi-ekspresi yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru pun mengingatkan peserta didik untuk terus benlatih dan tidak perlu
    merasa malu untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan seharian.
1
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:21 PM

Fokus Pembelajaran: IPA kelas IV SD

Fokus Pembelajaran: IPA kelas IV SD
Fokus Pembelajaran: IPA

Tujuan Pembelajaran:
• Dengan percobaan dan pengamatan, siswa mampu membandingkan melalui
   tulisan tentang manfaat energi angin dan energi air serta pemanfaatan kincir
   air dan kincir angin dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan data hasil percobaan.

• Setelah percobaan membuat kincir air dan kincir angin, siswa mampu menyajikan
   laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang kincir air dan angin menggunakan
   kosa kata baku dengan benar.

• Dengan kegiatan membuat kincir air dan kincir angin, siswa mampu meningkatkan
   keterampilan menggunting, melipat, dan menempel berdasarkan instruksi tertulis
   secara mandiri.

Kegiatan Belajar

Energi Angin dan Energi Air
• Sebagai kegiatan pembuka, siswa mengamati gambar kincir yang ada pada buku.

Untuk membuat kegiatan pembuka ini semakin menarik, guru dianjurkan untuk membawa sebuah
kincir kertas dan kincir plastik. Minta siswa untuk mengamati dua kincir tersebut.

Siswa membuat perkiraan tentang kincir angin:

a. Apa yang membuat kincir berputar? (ditiup angin)
b. Sumber energi apa yang bisa menggerakkan kincir itu? (angin)
c. Bentuk energi apa yang timbul saat kincir berputar? (gerakan)
d. Apa manfaat kincir angin dalam kehidupan seharihari? (untuk bermain, sebagai benda perantara  yang merubah sumber energi angin menjadi bentuk energi gerak pada baling-baling, dan  mengakibatkan pompa bergerak memompa air)

• Siswa menjawab rumusan masalah tersebut dengan cara diskusi berpasangan
   bersama teman sebangku untuk menemukan jawabannya. Kegiatan ini untuk melatih
   keterampilan sains siswa dalam membuat “Hipotesa” (dugaan sementara) dari rumusan masalah.

• Siswa membuat kincir air dan kincir air plastik sesuai instruksi pada buku.

Guru berkeliling memastikan siswa memahami instruksi yang diberikan dan memberikan bantuan kepada siswa yang menemui kesulitan.

Siswa keluar kelas dan melakukan percobaan menggunakan kincir tersebut
• Siswa menggerakan kincir angin dengan membawanya berlari atau ditiup.
• Siswa menggerakkan kincir air dengan cara mengucurkan air dari atas kincir, pastikan air jatuh
  tepat di atas baling-baling.
• Siswa mengamati proses percobaan hingga kincir bergerak berputar.
• Siswa mencocokkan jawaban sementara mereka di awal pembelajaran dengan hasil percobaan.
• Siswa menuliskan hasil percobaan seperti yang tertera pada buku.
• Siswa mengomunikasikan proses pembuatan kincir kepada teman sebangkunya.

Kesimpulan yang diharapkan :
Angin dan air merupakan salah satu sumber energi yang membuat kincir berputar

• Siswa diberi kesempatan untuk memasang kincir mereka di halaman sekolah dan mengamati saat
   kapan kincir tersebut berputar.
• Siswa membaca artikel tentang energi air dan pompa air tenaga angin untuk menambah informasi.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
7:26 PM

Fokus Pembelajaran: IPA, kelas IV SD

Fokus Pembelajaran: IPA, kelas IV SD
Fokus Pembelajaran: IPA,

Tujuan Pembelajaran
• Setelah kegiatan eksplorasi, melaporkan hasil pengamatan tentang manfaat bendabenda elektronik.

• Setelah kegiatan eksplorasi, melaporkan hasil pengamatan tentang manfaat sumber
   energi listrik bagi kehidupan manusia.

 • Dengan kegiatan eksplorasi mengerjakan soal-soal latihan hitung campur, siswa
   konsep persamaan ekspresi kalimat matematika dalam
   operasi hitung penjumlahan, pengurangan, dan perkalian secara benar.

• Dengan kegiatan eksplorasi, siswa mampu menyajikan teks laporan hasil pengamatan
  dalam bentuk tabel tentang manfaat benda-benda elektronik dan perubahan bentuk
  energi listrik dengan benar.

• Setelah kegiatan pengamatan terhadap benda-benda elektronik , siswa mampu
   menyajikan dan menerangkan teks arahan/petunjuk tentang cara pengunaan bendabenda
   elektronik dengan benar dalam bentuk buklet.

Tahukah Kamu
Energi Listrik
Di awal pembelajaran, siswa diajak mengamati lampu di ruang kelas, minta satu siswa untuk menyalakan dan memadamkan lampu tersebut lewat saklar yang ada. Guru mengajukan pertanyaan, (tuliskan jawaban siswa di papan tulis)

a. Mengapa lampu itu bisa menyala dan padam? (karena ada tombol saklar yang digerakkan)
b. Apa fungsi saklar lampu di dinding tersebut? (untuk menyalakan dan memadamkan lampu)
c. Saat lampu dimatikan, saklar berubah posisi, mengapa demikian? (arus listrik
    diputus sehingga tidak mengalir ke lampu)
d. Demikian pula saat lampu dinyalakan, saklar berubah posisi, mengapa demikian?
    (arus listrik dialirkan ke lampu)
e. Selain karena saklar yang berubah posisi, adakah hal lain yang menyebabkan
    lampu itu terus menyala? (karena ada sumber energi listrik/arus listrik)

• Guru mengajukan pertanyaan terbuka:
• Bagaimana peranan arus listrik dalam kehidupan sehari-hari? Adakah manfaatnya?”

• Siswa melakukan pengamatan pada benda-benda elektronik di sekitar sekolah
,  mengidentifikasi kegunaan dan perubahan bentuk energi, serta mencatat hasil
   pengamatan dalam bentuk tabel.

(jika di sekolah tidak cukup terdapat benda-benda elektronik, guru bisa menyiapkannya: lampu, kipas angin, radio, telepon genggam, dll)

• Siswa menarik kesimpulan tentang kegunaan benda serta hubungannya dengan
   arus listrik yang merupakan salah satu bentuk energi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan:

−− Siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan dari hasil data yang telah dibuat, dengan
      mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan :

a. Bagaimana benda-benda tersebut dapat bekerja? (dengan mengalirkan arus listrik)

b. Apa yang terjadi jika tidak terdapat arus listrik yang mengalir pada bendabenda
    tersebut? (benda tidak dapat bekerja)

c. Bagaimana peranan benda-benda tersebut dalam kehidupan sehari-hari?
    (mempermudah pekerjaan manusia)

d. Bagaimana peranan bentuk energi listrik dalam kehidupan manusia? (mempermudah
    pekerjaan manusia)

−− Bagaimana peralatan elektronik tersebut membantu mempermudah kehidupan kita?
−− Bagaimana perubahan bentuk energi yang terjadi saat benda-benda tersebut bekerja?
−− Bagaimana manfaat listrik dalam kehidupan kita?

Kesimpulan yang diharapkan:
−− Benda-benda elektronik memiliki kegunaan untuk mempermudah kehidupan manusia.
−− Benda-benda elektronik dapat menjalankan fungsinya jika dialiri arus listrik.
−− Arus listrik merupakan salah satu bentuk energi karena menyebabkan benda-benda
      elektronik bekerja/berfungsi.
−− Arus listrik bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mempermudah kehidupan
      manusia.

• Guru mengkonfirmasikan kesimpulan dengan teori yang ada.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
7:18 PM

Friday, April 18, 2014

tema,Mengambar Ekspresi Sesuai Tema dan Membuat Pohon Kata, sd kels 1

tema,Mengambar Ekspresi Sesuai Tema  dan Membuat Pohon Kata,  sd kels 1
Mengambar Ekspresi Sesuai Tema
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan mendengarkan arahan guru, siswa mampunmembuat gambar ekspresi yang sesuai dengan tema ‘Gemar Membaca’ dengan menggunakan bahanbahan yang ada di sekitar.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Kertas kosong atau kertas gambar.
• Alat dan bahan menggambar dan mewarnai

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas yang akan dilakukan.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru yang mengingatkan kembali tentang tema yang sedang di bahas.
3. Siswa menyiapkan kertas gambar.
4. Siswa menggambar ekspresi sesuai dengan tema kegemaran membaca.
5. Siswa mewarnai gambarnya dengan rapi.



Membuat Pohon Kata
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan mengikuti arahan guru, siswa mampu menulis dengan benar kata-kata sesuai dengan pilihannya.

• Setelah menulis, siswa mampu bekerja sama membuat pohon kata secara berkelompok.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Kertas koran atau kopi
• Cat air/krayon/pensil warna/pewarna lainnya.
• Karton manila
• Kartu kata kosong berbentuk daun dari karton manila.
• Ranting pohon dan daun kering.
• Tali kur.
• Gunting dan lem.
 
Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa memilih satu atau dua kata yang paling disukainya, menuliskan, dan menghiasnya kembali   di kertas berbentuk daun yang telah tersedia.

2. Jika sudah selesai, dikumpulkan dan akan digunakan sebagai penghias pohon kata.

3. Guru melubangi kartu kata yang berbentuk daun dan mengikatnya di ranting atau menempelnya di  gambar pohon besar.

4. Guru membuat dan menghias pohon kata bersama siswa. Buatlah semenarik mungkin, bila memungkinkan menggunakan bahan-bahan konkret tiga dimensi seperti ranting pohon. Bila sulit, maka guru bisa membuat sketsa pohon besar lengkap dengan daun dan buah. Siswa dapat menggunting, mewarnai, dan menghias pohon tersebut.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
6:44 PM

tema Berburu Kata sambil Mengenal Panjang Pendek .sd kelas 1

tema Berburu Kata sambil Mengenal Panjang Pendek  .sd kelas 1
Berburu Kata sambil Mengenal Panjang Pendek

Tujuan Pembelajaran:
• Dengan bermain kartu kata, siswa mampu membedakan kata yang lebih panjang dan kata yang lebih pendek dengan tepat.
• Setelah mengidentifikasi, siswa mampu mengelompokkan kata sesuai tabel kategori yang ditentukan dengan tepat.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Buku/majalah/koran.
• Buku siswa.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang perbandingan panjang pendek kata berdasarkan
    banyaknya suku kata.
2. Siswa masih dalam kelompok dan buku bacaan yang sama seperti kegiatan 1.
3. Siswa menyalin kata-kata yang ditemuinya pada buku siswa.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang berbagai kegiatan yang harus
    dilakukan siswa, yaitu sebagai berikut.
−− Amatilah buku/majalah/koran yang ada di hadapan siswa.
−− Carilah kata-kata pendek (jumlah suku kata 1–2, lalu tuliskan di tabel bagian kata-kata pendek).
−− Lalu, carilah juga kata-kata panjang yang jumlah suku katanya di atas 3 dan
      tuliskan pada tabel bagian kata-kata panjang.
−− Siswa mencari kata secara bergantian.
−− Siswa menyalin temuan anggota kelompoknya di buku masing-masing.
5. Guru bertanya kelompok mana yang berhasil mengumpulkan kata pendek dan
    panjang masing-masing lebih dari 6 kata.
6. Untuk menegaskan pemahaman tentang kata yang lebih pendek dan yang lebih
    panjang, guru bertanya mengenai cara siswa menyimpulkan sebuah kata termasuk
    yang pendek atau panjang.
7. Masing-masing kelompok membaca hasil pengamatannya.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
6:40 PM

tema Berlari sambil Menyusun Kata,sd kelas 1

tema Berlari sambil Menyusun Kata,sd kelas 1
Berlari sambil Menyusun Kata
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan bermain, siswa mampu melakukan gerak lokomotor dengan benar.
• Dengan bermain, siswa mampu memilih kartu kata yang tepat sesuai permintaan dengan benar.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Kartu kata sekitar sepuluh buah sebanyak lima set.
• Wadah atau kardus bekas kemasan yang besar.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru mengajak siswa ke luar kelas, kemudian duduk membuat lingkaran.
2. Permainan mencari kartu kata
−− Guru membagi siswa menjadi lima kelompok buku
kesukaan yaitu sebagai berikut.
Kel. 1 : Buku cerita
Kel. 2 : Buku komik
Kel. 3 : Buku kumpulan puisi
Kel. 4 : Buku tulis
Kel. 5 : Buku gambar

−− Masing-masing kelompok berbaris dan pimpinan kelompok berdiri di barisan terdepan.
−− Guru meletakkan wadah besar masing-masing 1, tepat di seberang masingmasing
      kelompok yang berjarak sekitar 5 meter.
−− Setiap wadah berisi kartu-kartu kata yang sama yang berjumlah sekitar sepuluh
      kartu kata.
−− Guru akan menyebutkan satu kata yang harus ditemukan siswa di dalam wadah.
−− Setelah guru memberi aba-aba, siswa terdepan segera berjalan jinjit menuju
      wadah dan berlomba mencari kartu kata dimaksud.
−− Siswa yang sudah berhasil menemukan kartu berteriak ‘Horreee, aku dapat...’
      sebagai tanda kartu sudah ditemukan.
−− Kemudian, semua siswa kembali ke kelompok masing-samping dengan berjalan
     mundur dan berdiri di barisan terbelakang.
−− Kartu yang sudah ditemukan diserahkan kepada guru dan permainan dilanjutkan
     oleh peserta nomor dua dengan cara yang sama.
−− Setiap satu kartu kata yang ditemukan akan mendapatkan satu poin.
−− Kelompok dengan pengumpul kata terbanyak keluar sebagai pemenang.
−− Usai bermain kartu kata, siswa mengambil buku pertamaku, membuat gambar
     pohon dan menuliskan kata-kata yang telah ditemukannya pada saat bermain
     kartu kata.
−− Siswa juga mengerjakan latihan di buku siswa.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
6:36 PM

subtema Mengenal Jenis-Jenis Bacaan ,sd kelas 1

subtema Mengenal Jenis-Jenis Bacaan ,sd kelas 1
Mengenal Jenis-Jenis Bacaan
 

Tujuan Pembelajaran:
• Dengan mengamati gambar atau benda nyata di sekitar, siswa mampu mengidentifikasi minimal lima macam bacaan dengan benar.
• Setelah mengidentifikasi, siswa mampu membaca namanama alat olahraga dengan lancar.

Media dan Alat Pembelajaran:
Aneka jenis buku (buku cerita, buku ilmu pengetahuan tentang binatang, tumbuhan, bunga, keindahan alam, kekayaan alam Indonesia, buku resep, buku model, buku lagu, buku pelajaran, dan lain-lain), majalah anak, dan koran anak.


Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa menyimak guru menjelaskan jenis-jenis bacaan.
2. Siswa mengamati beberapa jenis buku atau bacaan anak yang dibawa guru (buku cerita, buku  pelajaran, majalah, koran, dan komik).
3. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan lima orang siswa.
4. Masing-masing kelompok mendapatkan satu buah buku yang sudah disiapkan guru.
5. Siswa mengamati buku yang dibagikan guru.
6. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan guru yaitu sebagai berikut.
−− Buku apa yang didapat oleh kelompoknya?
−− Berapa banyak lembar buku tersebut?
−− Apa saja yang terdapat di halaman depan buku?
−− Gambar apa saja yang ada di dalam buku (Misalnya gambar orang, pohon, dan binatang)?
−− Ada berapa banyak gambar yang dimaksud (Ambil salah satunya saja, misalnya gambar orang atau pohon)?
−− Apa yang diceritakan dari buku tersebut?
−− Sukakah kelompokmu dengan buku tersebut?
7. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk melaporkan hasil pengamatannya.
8. Perwakilan dari kelompok secara bergantian menceritakan isi buku kelompoknya di depan kelas.
9. Siswa kelompok lain menyimak dan boleh bertanya.
10. Guru menyampaikan bahwa siswa akan banyak belajar membaca supaya bisa membaca banyak  buku dan bertambah pandai.
11. Siswa membaca nama-nama jenis bacaan yang baru dikenalkan dibimbing guru.
12. Setelah itu siswa diminta mengerjakan latihan di buku siswa.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
6:33 PM

Thursday, April 17, 2014

Zat Padat, Cair, dan Gas, IPA kelas 7 Pertemuan III

Zat Padat, Cair, dan Gas, IPA kelas 7 Pertemuan III
Pertemuan III: Zat Padat, Cair, dan Gas
 
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan III dimaksudkan agar peserta didik dapat mengamati dan memahami perbedaan zat padat, cair, dan gas. Ketika mengumpulkan sekelompok benda berdasarkan sifatnya maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

• Mengamati karakteristik dari benda tersebut.
• Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing-masing.
• Mengklasifikasikan benda yang memiliki persamaan sifat.
• Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut.

Para ilmuwan mengklasifikasikan materi agar lebih mudah dipelajari dan disusun sistematis. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi, emas, dan seng. Beberapa jenis larutan merupakan contoh wujud cair. Contoh zat berwujud gas adalah hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Asap rokok merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan, karena itu peserta didik dilarang untuk merokok. Merokok selain berbahaya bagi si perokok, juga berbahaya bagi orang lain yang berada di sekitar perokok, karena asap rokok akan terhisap oleh orang lain sebagai perokok pasif.

Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah dipahami peserta didik adalah air. Ketika dalam bentuk bongkahan es, maka es tersebut dalam wujud padat. Tetapi ketika es tersebut dipanaskan akan berubah kembali menjadi air, maka air tersebut dalam wujud cair. Ketika air dipanaskan
pada suhu 100°C akan berubah menjadi uap air, maka uap air dalam wujud gas.

b) Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap berbagai materi dalam bentuk padat, cair, dan  gas.
b) Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri zat padat.
c) Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri zat cair.
d) Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri zat gas.
e) Peserta didik dapat menyimpulkan perbedaan zat padat, cair, dan gas.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik bagilah mereka dalam beberapa kelompok dan diminta untuk melakukan pengamatan terhadap berbagai contoh benda sehari-hari
dalam bentuk zat padat, cair, dan gas.

b) Inti
• Peserta didik mengomunikasikan hasil pengamatan sifat zat padat, cair, dan gas.
• Guru mendiskusikan hasil pengamatan sifat zat padat, cair, dan gas.
• Guru menjelaskan perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas.

c) Penutup
Guru bersama dengan peserta didik menyimpulkan perbedaan zat padat, cair, dan gas.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:46 AM

Membedakan Makhluk Hidup dan Tak Hidup, IPA smp 7 Pertemuan II

Membedakan Makhluk Hidup dan Tak Hidup, IPA  smp 7 Pertemuan II
Pertemuan II: Membedakan Makhluk Hidup dan Tak Hidup
 
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan II dimaksudkan agar peserta didik mampu mengidentifikasi perbedaan makhluk hidup dengan benda tak hidup. Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Antara makhluk hidup dengan benda tak hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya gejala
kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan adanya ciri-ciri atau gejalagejala kehidupan, sedangkan benda mati tidak menunjukkan gejala-gejala kehidupan.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Peserta didik mengembangkan pengetahuan dan pemahamannya melalui pengamatan dalam berdiskusi.

1) Bernapas
Setiap saat kita bernapas, yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Kita dapat merasakan kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk tidak menghirup udara selama beberapa saat. Tentunya kita akan  merasakan lemas sebagai tanda kekurangan oksigen.

2) Memerlukan Makanan dan Minuman
Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energi tersebut, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman.

3) Bergerak
Kita dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak. Tubuh kita dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.

4) Tumbuh dan Berkembang
Perhatikan tubuhmu, samakah tinggi dan berat badanmu sekarang dengan waktu masih kecil? Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur tersebut kemudian meneta menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.

5. Berkembang Biak (reproduksi)
Sebagai contoh kita lahir dari ayah dan ibu, ayah dan ibu kita masing-masing juga mempunyai
orang tua yang kita panggil kakek, nenek dan seterusnya sehingga diperoleh keturunan.
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut dengan berkembang biak.
Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunannya agar tidak punah.

6. Peka terhadap Rangsang (Iritabilitas)
Bagaimanakah reaksi kita jika tiba-tiba ada sorot lampu yang sangat terang masuk?
Tentu secara spontan akan segera menutup kelopak mata. Dari contoh di atas menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuan menanggapi rangsangan disebut iritabilita. Ciri-ciri makhluk hidup:

a) Bernapas.
b) Memerlukan Makanan dan Minuman.
c) Bergerak.
d) Tumbuh dan berkembang.
e) Berkembang biak (reproduksi).
f) Peka terhadap rangsang (Irritabilitas).

b) Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan benda tak hidup.
b) Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
c) Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan makhluk hidup dengan benda tak hidup.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan

Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik mintalah mereka untuk melakukan pengamatan gejala-gejala hidup pada manusia, tumbuhan, dan hewan.

b) Inti
• Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan  membedakannya dengan bendabenda tak hidup.

• Guru mendiskusikan dan menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan membedakannya dengan benda-benda tak hidup.

c) Penutup
Peserta didik diminta menyimpulkan ciri-ciri makhluk hidup dan mengklasifikasikannya.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:42 AM

Tema Mengidentifikasi Benda-benda di Sekitar, smp 7 Pertemuan I

Tema  Mengidentifikasi Benda-benda di Sekitar,  smp 7 Pertemuan I
Pertemuan I: Mengidentifikasi Benda-benda di Sekitar
 
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang ciri-ciri benda di sekitar. Kegiatan pengamatan terhadap produk benda-benda di sekitar yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu bagian IPA akan menumbuhkan rasa ingin tahu, teliti, dan cermat, serta kekaguman terhadap ciptaan Tuhan. Artinya, sejak awal peserta didik dikenalkan kepada kebesaran sang Pencipta dan penghargaan terhadap kreativitas hasil kerja keras manusia.

Di lingkungan sekitar kita terdapat banyak sekali benda yang bersifat alamiah, seperti batu, pasir, logam, dan udara. Benda-benda di sekitar selain bersifat alamiah, juga bersifat buatan hasil kerja manusia, seperti pensil, baju, bahan makanan, ban mobil, kaca, sepeda, motor mobil. Benda-benda
hasil buatan manusia bahan dasarnya berasal dari bahan alam, seperti wajan untuk memasak berasal dari tembaga yang merupakan bahan alam, pensil berasal dari bahan karbon dan sebagainya. Benda-benda tersebut ada yang bersifat sederhana ada pula yang bersifat kompleks, misalnya sebuah
mobil bersifat kompleks karena terdiri dari berbagai bahan, antara lain, besi, alumunium, karet, kaca, kulit sintetis, dan beberapa bahan lainnya.

jenis benda lain. Manusia akan terus berinovasi untuk terus memproduksi berbagai jenis benda dari bahan alam maupun buatan untuk keperluan hidup manusia. Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lain, yaitu bentuk benda, ukuran benda, warna benda,
keadaan permukaan benda, dan bahan penyusun benda. Manusia akan terus berinovasi untuk terus memproduksi berbagai jenis benda dari bahan alam maupun buatan untuk keperluan hidup manusia.

b) Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan mengomunikasikan hasil   observasinya.
b) Peserta didik dapat menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat
    alamiah.
c) Peserta didik dapat menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat
    buatan manusia.
d) Peserta didik dapat menjelaskan benda-benda yang bersifat kompleks
    dan bersifat sederhana.
e) Peserta didik dapat menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis benda di sekitar.
f) Peserta didik dapat menyimpulkan berbagai perbedaan benda-benda di sekitar berdasarkan ciri-cirinya.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik mintalah peserta didik mengamati perbedaaan antara anak yang sedang bermain bola dengan sebuah robot serta berbagai benda di
sekitar dan menyampaikan hasil pengamatannya.

b) Inti
Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan mengamati perbedaan ikan, kucing, dan mobil-mobilan. Selanjutnya kepada peserta didik diminta untuk melakukan kegiatan mengamati
ciri-ciri benda tak hidup dan makhuk hidup pada beberapa contoh benda tak hidup dan makhuk hidup. Kemudian menuliskan hasil kerjanya (sesuai kreasi peserta didik), dan mendiskusikan hasilnya.

c) Penutup
Lakukan refleksi dan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran di atas, serta penugasan.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:35 AM

Wednesday, April 16, 2014

Tema IPA Besaran Turunan kelas 7

Tema IPA  Besaran Turunan kelas 7
Pertemuan IV: Besaran Turunan
 
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan IV dimaksudkan untuk melatih pemahaman ke peserta didik tentang adanya berbagai besaran turunan pada berbagai bidang. Dalam Buku pegangan guru dan peserta didik, dicontohkan dan dibahas besaran turunan yang digunakan pada bidang IPA (luas daun, volume, konsentrasi, dan laju pertumbuhan tanaman). Untuk dipahami guru:

• Secara kimia, ada banyak cara untuk mendefinisikan konsentrasi larutan, misalnya molaritas, molalitas, dan lain-lain.

• Secara kimia, ada banyak cara untuk mendefinisikan konsentrasi larutan, misalnya molaritas, molalitas, dan lain-lain.

Perhatikan:
Jangan hanya memberikan contoh dan membahas besaran turunan yang sering dipakai di bidang fisika, tetapi arahkan juga ke bidang biologi (misalnya frekuensi denyut nadi, produktivitas lahan, dan lain-lain) serta kimia (konsentrasi larutan). Upayakan agar peserta didik membangun pengertian tentang suatu besaran turunan dengan mencoba menalar kemudian membuat definisi penurunan dari besaran pokoknya menurut mereka. Lihat Buku pegangan bagi peserta didik tentang menentukan kelajuan pertumbuhan sebagai contohnya.

b) Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian besaran turunan.
b) Peserta didik dapat menyebutkan 3 contoh besaran turunan beserta satuannya.
c) Peserta didik dapat melakukan pengukuran besaran-besaran turunan sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah selembar kertas, diskusikan satuan luas, diskusi masuk ke besaran turunan.

b) Inti
Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan “Mengukur Luas Daun”. Jika diperlukan, modelkan dulu caranya (mintalah peserta didik mengamati model, menirukan, dan beri umpan balik). Diskusikan hasilnya

Elaborasikan hasilnya lebih lanjut ke besaran turunan volume, menentukan konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.
Contoh hasil pekerjaan peserta didik:
Metode/cara mengukur luas daun: menempelkan daun pada kertas milimeter, memplot garis tepian daun di kertas milimeter, kemudian menghitung luasnya (dalam satuan mm2 atau cm2). Hasil pengukuran luas daun mangga = 43 cm2

c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan Reviu dan persiapan tugas proyek. Silakan dipilih:
• Lihat Box: Proyek pemecahan masalah, cara ekonomis membeli minuman.


0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
1:29 PM

Tema IPA Besaran Pokok Panjang, Massa dan Waktu serta Pengukurannya KELAS 7

Tema IPA Besaran Pokok Panjang, Massa dan Waktu serta Pengukurannya KELAS 7
 Besaran Pokok Panjang, Massa dan Waktu serta Pengukurannya
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan III dimaksudkan untuk melatihkan kepada peserta didik tentang pengukuran 3 besaran pokok: panjang, massa, dan waktu. Untuk dipahami guru:

• Semua satuan baku dapat diturunkan dari satuan besaran pokok. Ada tujuh besaran pokok: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya.

• Definisi beberapa satuan :
• Definisi 1 kilogram: satu kilogram standar (baku) sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinumiridium yang disimpan di Sevres, Paris, Perancis

• Definisi 1 meter: mula-mula 1 meter didefinikasikan sebagai panjang yang sama dengan, sepersepuluh juta  jarak dari bumi khtulistiwa ke kutub utara bumi sepanjang jarak
bujur yang melewati kota Paris, Perancis. Dari definisi ini dibuat meter standar, sehingga menampilkan definisi baru: 1 meter adalah jarak antara 2 goresan pada meter standar yang dibuat dari
platina iridium dan disimpan di Sevres. Definisi berikutnya: 1 meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar merah jingga yang dipancarkan oleh gas krypton-86.

• Definisi 1 sekon atau 1 detik: 1 sekon adalah 1 86.400
kali satu hari rata-rata. Tetapi karena satu hari di bumi tidak selalu tetap, maka
dibuat definisi: 1 sekon adalah 1 86.400 kali waktu yang dibutuhkan

bumi mengelilingi matahari 1 kali. Definisi diperbaiki lagi: 1 sekon adalah waktu yang dibutuhkan oleh atom Cesium-33 untuk bergetar 9.192.631.771 kali.

• Definisi dari 1 ampere adalah kuat arus listrik yang memindahkan
muatan listrik 1 Coulomb tiap 1 detik.

• Definisi 1 mol: jumlah zat suatu sistem yang mengandung “entitas elementer” (atom, molekul, ion, elektron) sebanyak atom-atom yang berada dalam 12 gram karbon-12.

• Definisi 1 candela: intensitas cahaya, dalam suatu arah, dari satu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540×1012 hertz dan yang mempunyai intensitas radian 1⁄683 watt per steradian.

• Dalam pengukuran, perhatikan posisi nol (untuk pengukuran panjang ujung benda awal berimpit dengan angka nol; untuk pengukuran massa, posisi neraca setimbang saat tidak ada bendadi piring beban. Jika belum setimbang, kalibrasikan dengan memutar skrup kalibrasi).

Dalam pengukuran, posisi mata harus tegak lurus dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari paralaks.

b) Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian besaran pokok.
b) Peserta didik dapat menyebutkan 3 besaran pokok beserta satuannya.
c) Peserta didik dapat melakukan pengukuran besaran-besaran panjang, massa, waktu dengan alat ukur yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik diskusikan hasil kegiatan mandiri “Mengamati Penggunaan Alat Ukur”. Tunjukkan, alat ukur yang diidentifikasi peserta didik
tersebut sebagian besar mengukur besaran panjang, massa, dan waktu; diskusi masuk ke besaran pokok.

b) Inti
Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan “Menaksir dan Mengukur” dan “Pengukuran Massa”, serta mengukur waktu. Untuk setiap pengukuran, MODELKAN dulu caranya (mintalah
peserta didik mengamati model, menirukan, dan beri umpan balik). Diskusikan hasilnya (terus tekankan observasi – inferensi – komunikasi). Doronglah peserta didik untuk tidak takut salah.

Tekankan bahwa menaksir itu penting untuk mengasah kepekaan terhadap skala besaran yang diukur.
Elaborasikan hasilnya lebih lanjut ke tantangan: “Bila kamu ingin mengukur massa zat air, bagaimanakah caranya?”

c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri: Reviu dan Box: Bandingkan Besaran dan Satuan pada Mikroorganisme dan Benda Langit.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
1:23 PM

Tema Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan smp kelas 7

Tema  Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan smp kelas 7
Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan

a. Materi Untuk Guru
Pertemuan II dimaksudkan untuk melatih peserta didik tentang pentingnya pengukuran dan penggunaan satuan baku dalam pengukuran. Untuk dipahami guru:

• Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.

• Pengukuran dapat dilakukan terhadap besaran benda-benda, tidak hanya benda mati (misalnya, massa kelinci, panjang telinga kelinci, suhu kelinci, dan lain-lain).

• Contoh bukan besaran IPA: cinta, keadilan, rasa sayang, dan lainlain.
• Pengukuran merupakan proses membandingkan besaran dengan besaran lain yang sejenis sebagai satuan.
• Hasil pengukuran: nilai (angka) dan satuan.

• Satuan ada yang tidak terstandar, misalnya jengkal (dari jarak ujung ibu jari sampai dengan jari kelingking), depa (jarak ujung telunjuk tangan kiri sampai dengan telunjuk tangan kanan ketika tangan direntangkan ke samping kiri dan kanan), dan lain-lain.

• Untuk memudahkan berkomunikasi, satuan dibuat baku (standar), yakni dalam Sistem Internasional; kemudahan lainnya, sistem ini lipat 10 (metrik).

• Awalan menunjukkan nilai kelipatan, misal: mili berarti 10-3, kilo berarti 103, dibuat agar angka yang dikomunikasikan menjadi sederhana.

• Ada satuan baku sistem British (digunakan di Amerika, Inggris, dan beberapa negara Skandinavia), bukan sistem lipat 10.

• Prakonsepsi: peserta didik sering menganggap pengukuran hanya melibatkan benda-benda mati (misal terhadap buku, meja, dan lainlain).

b) Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat melakukan pengukuran dengan satuan tak baku, melakukan inferensi, dan mengomunikasikan hasil.
b) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pengukuran.
c) Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya satuan baku.
d) Peserta didik dapat melakukan konversi satuan dalam SI dengan memanfaatkan nilai awalannya.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah berbagai alat ukur (mistar, jangka, timbangan, dan lain-lain); kemudian mintalah peserta didik menyampaikan idenya tentang “Mengapa menggunakan alat itu?”

b) Inti
Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan “Membuat alat ukur sendiri”, yang terdapat di buku pegangan bagi peserta didik, kemudian menuliskan hasil kerjanya (sesuai kreasi peserta didik),
dan mendiskusikan hasilnya (terus tekankan observasi – inferensi – komunikasi). Doronglah peserta didik untuk tidak takut salah.


Diskusikan pula ide-ide penerapan pengukuran sebagai bagian dari pengamatan (lihat Box Ide-ide Penerapan di Buku Pegangan Peserta Didik)

c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri: Kegiatan “Mengamati Penggunaan Alat Ukur”

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:30 PM

Tema Objek IPA dan Pengamatan smp kelas 7

Tema Objek IPA dan Pengamatan  smp kelas 7
Objek IPA dan Pengamatan
 
a. Materi Untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk melatihkan kesadaran kepada peserta didik tentang kegiatan pengamatan terhadap benda-benda sebagai salah satu bagian IPA. Artinya, sejak awal peserta didik dikenalkan bahwa IPA tidak sekedar kumpulan teori, tetapi karya kerja keras manusia. Tiga langkah kunci dalam proses pengembangan IPA (metode ilmiah) yaitu melakukan pengamatan, menginferensi, dan mengomunikasikan. Pengamatan untuk mengumpulkan data dan informasi, dengan panca indra dan/atau alat ukur yang sesuai. Kegiatan inferensi meliputi merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan, untuk menemukan pola-pola, hubungan-hubungan, serta membuat prediksi. Hasil dan temuan dikomunikasikan kepada teman sejawat, baik lisan maupun tulisan. Yang dikomunikasikan termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
bagan, dan gambar yang relevan. Tiga keterampilan kunci yaitu melakukan pengamatan, menginferensi, dan mengomunikasikan inilah yang harus dilatihkan secara terus-menerus dalam pembelajaran IPA kelas VII.

b. Pembelajaran
1) Tujuan Esensial
a) Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan, inferensi, dan mengomunikasikan hasil.
b) Peserta didik dapat menjelaskan tiga komponen keterampilan proses: pengamatan, inferensi, dan komunikasi.
c) Peserta didik dapat menjelaskan kegunaan mempelajari IPA.
d) Peserta didik dapat menyebutkan objek yang dipelajari dalam IPA.

2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkan berbagai produk hasil dari IPA; kemudian mintalah peserta didik mengamati temannya dan menyampaikan hasil pengamatannya (lihat kegiatan “Mengamati Temanmu”). Contoh hasil pengamatannya:

Edo: warna kulit coklat dan agak kasar, rambut hitam ikal, warna pupil mata hitam, ada detak yang kontinyu, dan lain-lain. Seringkali, tafsiran terhadap hasil pengamatan langsung muncul saat kegiatan pengamatan (misalnya: Edo pemarah namun hatinya lembut). Guru perlu mengklarifikasi, bahwa saat melakukan pengamatan, hindari dulu membuat tafsiran terhadap pengamatan (inferensi).

b) Inti
Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan “Kerja dalam IPA”, yang terdapat di buku peserta didik, menuliskan hasil kerjanya (sesuai kreasinya), dan mendiskusikan hasilnya. Doronglah
peserta didik untuk tidak takut salah; yang penting prosedur dilakukan dengan benar dan aman.

Contoh hasil kerja peserta didik:
• Contoh prediksi peserta didik: garis itu akan menjadi kabur karena terkena air yang bergerak naik pada tisu.

• Contoh hasil pengamatan peserta didik: setelah tisu dicelup, air mulai bergerak naik di dalam tisu. Air mengenai garis, 4 menit kemudian garis tampak kabur.




1
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:25 PM

Tema pembelajaran Membaca Puisi dan Membuat Ilustrasi ,sd kelas satu

Tema pembelajaran Membaca Puisi dan Membuat Ilustrasi   ,sd kelas satu
Membaca Puisi
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan kegiatan menyimak, siswa mampu menunjukkan sikap tertib dalam mengikuti kegiatan dengan benar.
• Setelah menyimak, siswa mampu membaca puisi dengan lancar dan tepat.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa mendengarkan guru membaca puisi yang ada di buku siswa.

2. Siswa menjawab pertanyaan tentang manfaat membaca puisi.

3. Kemudian, guru menyampaikan bahwa membaca puisi dapat melatih siswa mengungkapkan rasa bahagia, sedih, dan lain-lain.

4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang makna puisi.

 5. Guru bertanya, “Adakah yang sudah bisa membaca?”

6. Guru mempersilakan siswa yang sudah bisa membaca maju ke depan kelas dan membacakan puisi tersebut untuk teman-temannya.

7. Lalu, guru membaca puisi baris demi baris diikuti siswa

8. Guru bertanya “Adakah kata-kata yang belum dimengerti?”

9. Guru mengulang berkali-kali dengan mengajarkan secara estafet berdasarkan deretan tempat duduk.

10. Setelah guru merasa siswa cukup menguasai, minta lima siswa maju ke depan untuk membaca puisi tersebut.

11. Guru bertanya, “Kata-kata apa yang kamu sukai di dalam puisi tersebut?”.

12. Siswa boleh menuliskannya di buku yang sedang dibuat (Buku Pertamaku).


Membuat Ilustrasi
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi ilustrasi cerita dengan benar.
• Setelah mengidentifikasi, siswa mampu membuat gambar ilustrasi sesuai cerita yang ditentukan.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa mengamati wacana dan gambar pada buku siswa.

2. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa setiap buku cerita, terutama di bagian sampul pasti ada ilustrasi yang menggambarkan cerita di buku.

3. Guru membawa beberapa buku cerita, lalu menunjukkan ilustrasi buku tersebut kepada siswa dan menjelaskan ilustrasi buku tersebut.

4. Siswa melihat contoh ilustrasi pada buku siswa dan mewarnainya.

5. Siswa memarnai gambar ilustrasi di buku siswa.

6. Lalu siswa diminta untuk mengerjakan ilustrasi di buku siswa.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:13 PM

Tema [embelajaran Melakukan dan Menghitung Hasil Wawancara,Bermain dengan Kartu Kata ,sd kelas 1

Tema [embelajaran Melakukan dan Menghitung Hasil Wawancara,Bermain dengan Kartu Kata  ,sd kelas 1
Melakukan dan Menghitung Hasil Wawancara
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan melakukan wawancara, siswa mampu menyusun data dalam bentuk grafik gambar dengan tepat.
• Setelah melengkapi grafik gambar, siswa mampu menghitung jumlah data hasil wawancara dengan tepat.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Buku siswa.
• Contoh tabel wawancara tentang kebiasaan membaca.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru selalu mengingatkan siswa mengenai pentingnya membaca buku dan menyampaikan rencana kegiatan wawancara.

2. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui kebiasaan membaca buku yang dilakukan oleh teman.

3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

4. Minta siswa untuk mewawancarai kegiatan membaca teman-temannya.

5. Siswa menuliskan hasil wawancara pada tabel yang tersedia.

6. Setelah selesai mewawancara, siswa diminta menghitung jumlah siswa yang setiap hari /kadang-kadang/tidak pernah membaca buku.

7. Siswa memindahkan data ke dalam grafik piktograf dengan cara mewarnai kotak sesuai jumlah siswa.

8. Lalu, siswa menjawab pertanyaan mengenai hasil wawancara.

9. Siswa dapat menuliskan hasil wawancara ke dalam bentuk grafik piktograf


Bermain dengan Kartu Kata
 

Tujuan Pembelajaran:
• Dengan permainan kartu kata, siswa mampu merangkai kata (frase) yang cocok dengan kartu kata yang dipilihkan dengan tepat.

Media dan Alat Pembelajaran:
Kartu kata yang telah disiapkan oleh guru (Kartu kata tentang nama-nama teman, bagian tubuh, anggota keluarga, warna, hewan kesukaan, makanan kesukaan, dan kegemaran. Bisa satu kata atau dua kata).

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru menyampaikan bahwa siswa akan bermain kartu kata.

2. Guru memperlihatkan kartu satu per satu dan siswa membacanya bersama.

3. Kemudian, guru memperlihatkan kartu kata tertentu kepada siswa dan siswa diminta menambahkan satu kata di belakang atau di depannya, misalnya guru memperlihatkan kartu kata “cerita”, lalu siswa menambahkannya dengan “membaca cerita” atau “buku cerita” .

4. Siswa mencobanya beberapa kali.

5. Guru membagi-bagikan kartu kata kepada semua siswa.

6. Siswa membaca nyaring kartu kata di tangannya dan memikirkan satu atau dua kata untuk menambahkannya.

7. Semua siswa mendapat kesempatan mengungkapkan idenya.

8. Guru menjelaskan bahwa siswa dapat belajar membaca dimulai dari membaca kata yang bertebaran di mana-mana (di koran, iklan yang ditemui di jalan, dan lain-lain). Semakin sering mereka mencoba, akan semakin cepat siswa dapat membaca.

9. Setelah kegiatan ini, siswa mengerjakan latihan pada buku siswa.


0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:10 PM

Tema pemebelajaran Mengenal Tata Tertib Perpustakaan,sd kelas 1

Tema pemebelajaran  Mengenal Tata Tertib Perpustakaan,sd kelas 1
Mengenal Tata Tertib Perpustakaan
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan kegiatan diskusi, siswa mampu menyampaikan pendapat dengan lancar dan percaya diri tentang sikap tertib yang harus dilakukan di perpustakaan.

• Setelah menyampaikan pendapat, siswa mampu menjalankan tata tertib sesuai ketentuan selama
berada di perpustakaan.

• Dengan bantuan gambar, siswa mampu menunjukkan sikap yang baik.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Buku siswa
• Buku atau majalah yang telah disiapkan oleh guru (bila tidak ada di perpustakaan sekolah).

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru membuka pelajaran dengan menanyakan, “Siapakah di antara siswa yang pernah atau sering ke perpustakaan?”

2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang berkaitan dengan apa saja kegiatan orang di
perpustakaan.

3. Guru menayakan kepada siswa apa saja sikap yang harus dilakukan jika berada di perpustakaan.

4. Siswa satu per satu mengemukan pendapat tentang sikap yang harus dilakukan selama berada di
perpustakaan.

5. Siswa diajak berkunjung ke perpustakaan dan mengamati suasana perpustakaan.

6. Siswa juga dipersilakan meminjam atau membaca buku di perpustakaan.

7. Siswa melakukan pengamatan selama berada di perpustakaan.

8. Setelah kunjungan siswa diminta menceritakan apa yang mereka amati di perpustakaan.

9. Pada akhir kegiatan siswa diminta mengerjakan latihan tentang sikap tertib di perpustakaan yang ada di buku siswa.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:05 PM

Tema pembelajaran Membuat Buku Sederhana ,sd kelas 1

Tema pembelajaran Membuat Buku Sederhana ,sd kelas 1
Membuat Buku Sederhana
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan mendengarkan arahan, siswa mampu membuat buku sederhana secara mandiri sesuai ketentuan dengan rapi dan menarik.

Media dan Alat Pembelajaran:
• Buku siswa.
• Kertas polos/HVS (sebaiknya yang berwarna), minimal tiga lembar dibagi dua atau empat.
• Karton manila untuk halaman muka.
• Gunting.
• Tali/benang wol dan pembolong kertas/jarum jahit.
• Pensil warna/krayon/spidol/alat tulis lain.
• Kertas warna warni/daun kering/ ranting/bunga kering/majalah bekas atau bahan alam lainnya untuk membuat hiasan.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa siswa akan membuat buku tentang dirinya dan hal-hal di sekitarnya, seperti mainan kesukaan, makanan, dan teman dekat. Apakah siswa kelas 1 dapat membuat buku? Guru menjelaskan bahwa semua orang termasuk siswa kelas satu dapat membuat buku dan para siswa akan membuktikannya. Guru menyampaikan bahwa siswa akan belajar membuat sebuah buku.

2. Dengan bantuan guru, siswa akan menulis dan membuat gambar mulai dari:
−− Judul buku di halaman depan.
−− Halaman pertama (1) adalah dirinya (di bawahnya ditulis “Ini adalah aku”).
−− Halaman dua (2 ) gambar ayah/bapak ditulis “Ini Ayahku”.
−− Halaman tiga (3) gambar ibu “ Ini Ibuku”, dan seterusnya.

3. Lalu, guru membagikan 3 lembar kertas HVS (bisa lebih sesuai kebutuhan).

4. Siswa melipat ketiga lembar kertas menjadi dua bagian atau empat bagian yang sama besar.

5. Di halaman muka, siswa menuliskan judul buku3. Lalu, guru membagikan 3 lembar kertas HVS (bisa lebih sesuai kebutuhan).

4. Siswa melipat ketiga lembar kertas menjadi dua bagian atau empat bagian yang sama besar.

5. Di halaman muka, siswa menuliskan judul buku dengan mencontoh tulisan guru di papan tulis (siswa boleh memberi judul sendiri).

6. Di bawah judul, siswa menuliskan namanya. Guru membantu siswa merapikan lipatan dan menyatukannya dengan tali atau jahitan.

7. Siswa mulai mengerjakan sampai waktu pelajaran habis.

8. Guru berkeliling pada saat siswa mengerjakan tugasnya. Sambil berkeliling, guru menanyakan siapa yang sudah selesai halaman 1 dan seterusnya.

9. Guru memberi semangat dan mengarahkan siswa yang butuh waktu lebih lama  mengerjakan dibandingkan dengan siswa yang lain.

10. Penulisan buku akan berlangsung setiap hari di sela-sela kegiatan dan diselesaikan dalam lima hari. Buku bisa menjadi kegiatan pengaman jika siswa sudah menyelesaikan kegiatan lain sambil menunggu teman yang belum selesai. Buku akan dikembangkan terus dengan menambah kata-kata di setiap halaman buku. Siswa juga dapat mewarnai dan menghias bukunya masing-masing.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
12:01 PM

Tema pembelajaran gemar membaca sd kelas 1

Tema pembelajaran gemar membaca sd kelas 1
Membaca Teks
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan kegiatan mendengar, siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai informasi yang didengar.

• Dengan mengikuti ucapan guru, siswa mampu membaca teks sederhana dengan nyaring dan lancar.

• Setelah membaca, siswa mampu menuliskan kata yang tepat.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru meminta siswa membuka buku siswa.
2. Guru meminta siswa mengamati gambar dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
−− Siapa saja yang ada di gambar?
−− Apa yang sedang mereka lakukan?
−− Bagaimana mereka melakukannya?
−− Di mana mereka melakukannya?
−− Mengapa mereka melakukannya?
−− Apakah siswa melakukan apa yang dilakukan Lani dan Siti?

3. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Dengan membaca, kita bisa mendapatkan banyak informasi yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kita bisa membaca buku-buku yang menarik, seperti buku cerita bergambar, buku cerita anak, dan buku ilmu pengetahuan. Jika kita dapat membaca, maka informasi mudah kita dapatkan. Lalu, sampaikan pada
siswa bahwa mereka akan belajar membaca sebuah cerita.

4. Siswa mengamati teks cerita di buku siswa.

5. Kemudian, guru membaca teks hingga selesai.

6. Lalu, guru membacanya lagi baris demi baris sambil diikuti siswa dengan suara nyaring.

7. Latihan membaca teks dilakukan berulang-ulang dengan berbagai variasi, misalnya dengan cara berpasangan atau kelompok kecil, tetapi masih dengan bantuan guru.

8. Sebelum menutup kegiatan, guru menegaskan kembali bahwa anak yang rajin membaca akan memiliki banyak pengetahuan. Dengan membaca, kita dapat mengenal bermacam-macam binatang, tumbuhan, gejala alam, dan yang lainnya. Buku membuka mata kita mengenal dunia yang beraneka warna. Membaca banyak membawa banyak manfaat dan membuat seseorang menjadi bertambah pintar.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
11:58 AM

Tema Menggambar Ekspresi dan Pameran Sederhana di Kelas,sd kelas 1

Tema Menggambar Ekspresi dan Pameran Sederhana di Kelas,sd kelas 1
Menggambar Ekspresi
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan arahan guru siswa mampu menggambar ekspresi dengan teknik melukis dengan jari.

Media dan Alat Pembelajaran:
Kertas gambar/karton dan cat air/cat asturo/krayon/spidol warna.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru menyiapkan beberapa contoh gambar.
2. Siswa diminta membuat gambar ekspresi dengan teknik melukis dengan jari (finger painting) sesuai tema.

Pameran Sederhana di Kelas
 
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan diskusi, siswa mampu mengemukakan pendapat tentang apa saja yang harus dilakukan
untuk melakukan pameran sederhana di kelas dengan berani dan santun.

• Setelah mengemukakan pendapat, siswa mampu memilih tugas yang akan dilaksanakan dalam
pameran kelas dengan tepat.

• Siswa mampu melaksanakan tugas yang dipilihnya  dengan baik dan sungguh-sungguh dengan tepat.

Media dan alat pembelajaran:
Buku Siswa

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Siswa dan guru bersama-sama merencanakan pameran gambar di kelas.
−− Menghias hasil karya.
−− Memajang atau menggantung hasil karya.

2. Siswa dan guru merapikan karya yang dipamerkan.

3. Siswa diminta mengundang siswa dan guru dari kelas lain untuk mengunjungi pameran kelasnya.

4. Siswa secara berkelompok dan bergiliran bertugas menerima pengunjung dan menjawab
pertanyaanpertanyaan pengunjung.

5. Setelah selesai pameran, guru dan siswa mendiskusikan pentingnya kerja sama dalam kegiatan
kelas.

6. Sebagai penutup guru meminta siswa mengerjakan latihan tentang kerja sama di buku siswa.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
11:55 AM

Tema pembelajaran Membuat Gambar dari Bentuk Geometris dan Menggunting dan Menempel Bentuk Geometris, sd kls 1

Tema pembelajaran Membuat Gambar dari Bentuk Geometris dan Menggunting dan Menempel Bentuk Geometris, sd kls 1
Membuat Gambar dari Bentuk Geometris

Tujuan Pembelajaran:
• Dengan mengamati gambar sambil bermain, siswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk bidang datar dengan benar.

• Setelah mengidentifikasi, siswa mampu memberikan contoh benda-benda berbentuk bangun datar yang dipelajari.

• Setelah melihat contoh, siswa mampu menggambar bentuk bangun datar yang telah dipelajari dengan benar.

Media dan Alat Pembelajaran:
Buku siswa

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru menunjukkan empat model bangun datar yaitu persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran.

2. Siswa mengidentifikasi ciri-ciri bangun datar dengan benar.

3. Siswa mencari benda-benda di sekitar yang berbentuk persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran dengan benar.

4. Siswa diminta menggambar bentuk-bentuk bangun datar yang dipelajari di kertas gambar dengan tepat.


Menggunting dan Menempel Bentuk Geometris
Tujuan Pembelajaran:
• Dengan arahan guru siswa mampu menggunting pola bentuk bangun datar yang dipelajari dengan rapi.

• Setelah menggunting siswa mampu menempel guntingan mengikuti pola gambar yang di tentukan dengan tepat.

Media dan Alat Pembelajaran:
Pensil warna atau krayon.

Langkah-Langkah Kegiatan:
1. Guru membuat pola bangun datar (persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran) dari kertas yang cukup keras.

2. Guru menyiapkan pola gambar (misalnya pola gambar kereta). Pola gambar akan diisi dengan pola-pola bangun datar.

3. Siswa membentuk kelompok.

4. Siswa mencetak pola-pola bangun datar (bentuk dan jumlahnya disesuaikan dengan pola gambar).

5. Siswa menggunting pola-pola bangun datar dan menempelkan pada pola gambar yang telah dibuat guru.

6. Siswa mengerjakan latihan soal di dalam buku siswa.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
11:51 AM
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)
Find Us :

Entri Populer

  • Mengenal Alat dan Bahan Menggambar serta Mencampur Warna,sd kelas satu
    Mengenal Alat dan Bahan Menggambar   Tujuan Pembelajaran: • Dengan mengamati gambar siswa mampu mengidentifikasi macam-macam alat dan bahan...
  • Rpp SD kelas 4 Subtema 1: Makananku Sehat dan Bergizi?
    Subtema 1: Makananku Sehat dan Bergizi Tujuan Pembelajaran Setelah mengingat kembali tentang konsep gizi seimbang yang telah diberikan di ...
  • Model pembelajaran smp kelas 8 tema Memahami Teks Biografi
    Pemodelan Teks Biografi Pada Kegiatan 1 ini guru mengajak siswa untuk mempelajari teks biografi tentang Ki Hajar Dewantara. Guru menjelaska...
  • Materi Pembelajaran Permainan Bola Besar Menggunakan Permainan Sepak Bola smp kelas 7
    Materi Pembelajaran A. Permainan Bola Besar Menggunakan Permainan Sepak Bola 1. Pengertian dan Asal-Usul Sepak Bola Sepak bola adalah suatu ...
  • RPP smp kelas 8 PKn tema Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila
    Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila A. Kompetensi Inti (KI) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya  ...
  • Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) smp kelas 07
    Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan y...
  • Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) SMP kelas o7 prakarya
    Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik...
  • subtema Mengenal Jenis-Jenis Bacaan ,sd kelas 1
    Mengenal Jenis-Jenis Bacaan   Tujuan Pembelajaran: • Dengan mengamati gambar atau benda nyata di sekitar, siswa mampu mengidentifikasi mini...
  • Cara pembelajaran PPKn smp kelas 8 tema Pemuda Penentu Masa Depan Indonesia
    Pemuda Penentu Masa Depan Indonesia A. Kompetensi Inti (KI) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.  Menghargai dan mengha...
  • Mengamati, Membaca, dan Menulis yang Berkaitan dengan Olahraga
    Mengamati, Membaca, dan Menulis yang Berkaitan dengan Olahraga Tujuan Pembelajaran: • Dengan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan ma...

Label

  • SD
  • SMP

Mengenai Saya

k
View my complete profile
Powered by Blogger.

Arsip Blog

  • ►  2015 (32)
    • ►  August (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (12)
    • ►  March (7)
  • ▼  2014 (44)
    • ▼  September (5)
      • Teknik penilaian kompetensi
      • Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS
      • Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS
      • Konsep dan Strategi Pembelajaran dalam Kurikulum 2...
      • Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Panc...
    • ►  April (39)
      • cara pembelajaran bahasa inggris smp kelas VII
      • Fokus Pembelajaran: IPA kelas IV SD
      • Fokus Pembelajaran: IPA, kelas IV SD
      • tema,Mengambar Ekspresi Sesuai Tema dan Membuat P...
      • tema Berburu Kata sambil Mengenal Panjang Pendek ...
      • tema Berlari sambil Menyusun Kata,sd kelas 1
      • subtema Mengenal Jenis-Jenis Bacaan ,sd kelas 1
      • Zat Padat, Cair, dan Gas, IPA kelas 7 Pertemuan III
      • Membedakan Makhluk Hidup dan Tak Hidup, IPA smp 7...
      • Tema Mengidentifikasi Benda-benda di Sekitar, sm...
      • Tema IPA Besaran Turunan kelas 7
      • Tema IPA Besaran Pokok Panjang, Massa dan Waktu se...
      • Tema Pengukuran Sebagai Bagian dari Pengamatan sm...
      • Tema Objek IPA dan Pengamatan smp kelas 7
      • Tema pembelajaran Membaca Puisi dan Membuat Ilustr...
      • Tema [embelajaran Melakukan dan Menghitung Hasil W...
      • Tema pemebelajaran Mengenal Tata Tertib Perpustak...
      • Tema pembelajaran Membuat Buku Sederhana ,sd kelas 1
      • Tema pembelajaran gemar membaca sd kelas 1
      • Tema Menggambar Ekspresi dan Pameran Sederhana di ...
      • Tema pembelajaran Membuat Gambar dari Bentuk Geome...
Copyright 2013 CARA PEMBELAJARAN SEKOLAH - All Rights Reserved
Template by Evotemplates.Net - Powered by Blogger