Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discoverymasalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Akan tetapi prinsip belajar yang nampak jelas dalam Discovery Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi peserta didik sebagai peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif ) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Contoh pembelajaran dalam aspek Rekayasa :
Berikan berbagai bahan dan alat serta model dari produk sederhana dengan teknologi mekanik.
Peserta didik juga diberikan beberapa perangkat bongkar pasang yang dapat diujicoba oleh
peserta didik. Peserta didik disampaikan agar mencari tahu apa yang akan dipelajari.
Peserta didik bersama kelompok mencoba peralatan dan mengaitkan dengan bahan dan alat
yang tersedia. Peserta didik akan menemukan apa yang seharusnya dijelaskan oleh guru. Dalam hal ini peserta didik sudah menemukan lebih awal. Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mempresentasikan apa yang ditemuinya yaitu mainan yang digerakkan dengan tenaga listrik.
Penilaian pada Problem Based learning dalam permasalahan ini adalah :
1. Penilaian Sikap
Sikap yang akan dinilai dapat diutamakan yang terkandung dalam KI-2, namun dapat pula
dikembangkan lagi.
Contoh Format Penilaian Sikap
2. Format Penilaian Kinerja
Contoh Format Penilaian Kinerja
A. Pengelompokan yang dilakukan peserta didik sangat baik, uraian yang dijabarkan rinci dan diperoleh dengan menggunakan seluruh indra disertai dengan gambargambar atau diagram
B. Pengelompokan yang dilakukan peserta didik baik, uraian yang dijabarkan kurang rinci dan diperoleh dengan menggunakan sebagian besar indra dengan gambargambar atau diagram
C. Pengelompokan yang dilakukan peserta didik cukup baik, uraian yang dijabarkan tidak rinci dan diperoleh dengan menggunakan sebagian kecil indra dengan gambargambar atau diagram
D. Pengelompokan yang dilakukan peserta didik kurang baik, uraian yang dijabarkan kurang sesuai dan diperoleh dengan menggunakan sebagian besar indra dengan gambar-gambar atau diagram