CARA PEMBELAJARAN SEKOLAH

  • Home
  • About
  • SD
  • SMP
  • SMA
  • SMK
Home » Archive for April 2015

Wednesday, April 22, 2015

Materi Pembelajaran Permainan Bola Besar Menggunakan Permainan Sepak Bola smp kelas 7

Materi Pembelajaran
A. Permainan Bola Besar Menggunakan Permainan Sepak Bola
1. Pengertian dan Asal-Usul Sepak Bola Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian-kemari untuk diperebutkan di antara pemain-pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukkan bola. Di dalam memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan semua anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola  dengan kaki dan tangan di daerah gawang.

Sepak bola merupakan permainan beregu yang masing-masing terdiri dari sebelas pemain.
Biasanya permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak (2 x 45 menit) dengan waktu
istirahat 10 menit di antara dua babak tersebut. Dari peninggalan-peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak bola. Pada zaman Cina Kuno semasa pemerintahan Dinasti Han, sepak bola dikenal dengan istilah tanchu. Di Italia pada zaman Romawi dikenal sebagai haspartun, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan Britania (Inggris), dikenal dengan choule. Di Yunani Kuno dikenal istilah epishyros dan di Jepang dikenal istilah kemari. Pada tanggal 26 Oktober 1863, didirikan sebuah badan yang disebut English Football Assosiation. Kemudian, tanggal 8 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepak bola modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan. Atas inisiatif Guerin (Prancis) pada tanggal 21 Mei 1904, berdirilah federasi sepak bola internasional dengan nama Federation International de Football Assosiation (FIFA). Atas inisiatif Julies Rimet pada tahun 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepak bola pertama yang di Montevideo, Uruguay. Kejuaraan sepak bola dunia diadakan 4 tahun sekali. Pada tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepak Bola semua Indonesia (PSSI) di Yogyakarta dengan dukungan semua bond-bond. Pengurus PSSI pertama kali diketuai oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepak bola tingkat taruna remaja dengan nama “Piala Soeratin” (Soeratin Cup).

2. Lapangan dan Perlengkapan Permainan Sepak Bola


3. Aktivitas Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
Teknik sepak bola terdiri dari bermacam-macam gerakan. Keahlian seseorang dalam mempermainkan bola sangatlah berguna untuk suatu pertandingan yang berkualitas. Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik dan terampil, seorang pemain sepak bola dituntut untuk menguasai teknik dasar sepak bola. Tanpa penguasaan teknik yang baik, pemain sepak bola tidak mungkin dapat menguasai atau mengontrol bola dengan baik pula. Tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak mungkin dapat menciptakan kerja sama dengan pemain lain. Kerja sama dalam permainan sepak bola merupakan inti dari permainan sepak bola. Teknik sepak bola dengan bola antara lain: (1) Teknik menendang bola, (2) Teknik menahan bola (trapping), (3) Teknik menggiring bola (dribbling), (4) Teknik gerak tipu, (5)

Teknik menyundul bola (heading), (6) Teknik merebut bola (tackling), (7) Teknik lemparan kedalam (throw-in) dan (8) Teknik penjaga gawang. Tanpa penguasaan teknik dasar tersebut kamu tidak mungkin dapat bermain sepak bola dengan baik. Sekarang coba kamu baca berbagai teknik dasar permainan sepak bola dengan cermat, kemudian bermainlah bersama-sama teman-temanmu untuk mempraktikkan berbagai jenis keterampilan yang ada dalam buku ini, kemudian diskusikan cara-cara bermain yang baik. Yakinlah kamu “bisa menjadi apa pun yang kamu inginkan, dengan catatan kamu serius dan sepenuh hati melakukannya”. Permainan sepak bola akan berhasil dengan baik apabila ada kerja sama antara sesama di dalam tim. Teknik-teknik permainan sepak bola akan diuraikan secara lengkap sebagai berikut


a. Aktivitas Teknik Menendang Bola
Salah satu gerak yang dominan dalam permainan sepak bola adalah menendang bola. Mungkin kita masih ingat pada waktu masih kecil pernah bermain sepak bola. Pada waktu itu tentu belum memiliki keterampilan untuk menggunakan semua organ tubuh dalam memainkan bola. Akan tetapi, dengan kemampuan melakukan gerakan menendang bola yang dimiliki saat itu kelihatannya kita sudah bisa bermain sepak bola. Teknik-teknik dasar menendang bola tersebut akan diuraikan satu per satu sebagai berikut.

1) Aktivitas menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam Tugaskan peserta didik untuk mempraktikkan aktivitas menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam dengan cara berikut ini.
a) Berdiri sikap melangkah rileks, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
b) Letakkan bola di samping bagian dalam kaki depan, segaris dengan kaki belakang.
c) Pandangan ke arah bola.
d) Ayunkan kaki belakang ke arah bola, perkenaan bola dengan sisi dalam kaki.
Peserta didik disuruh mengamati dan merasakan perkenaan bola dengan bagian kaki dan guliran bola, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka. Kemudian, peserta didik diminta mengubah titik perkenaan bola dengan kaki bagian dalam pada posisi bawah, tengah, dan atas; serta amati arah jalannya bola.

2) Aktivitas menendang dengan menggunakan punggung kaki
Tugaskan peserta didik untuk mempraktikkan aktivitas menendang dengan menggunakan punggung kaki dengan cara berikut ini.
a) Berdiri sikap melangkah rileks, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
b) Letakkan bola di samping bagian dalam kaki depan, segaris dengan kaki belakang.
c) Pandangan ke arah bola.
d) Ayunkan kaki belakang lurus ke arah bola, perkenaan bola dengan punggung kaki.


Peserta didik disuruh mengamati dan rasakan perkenaan bola dengan bagain kaki dan guliran bola, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka. Kemudian, coba ubah titik perkenaan bola dengan punggung kaki pada posisi kiri, tengah, dankanan bola; serta amati arah jalannya bola.



3) Aktivitas menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam
Tugaskan peserta didik untuk mempraktikkan aktivitas menendang dengan menggunakan
punggung kaki bagian dalam dengan cara berikut ini.
a) Berdiri sikap melangkah rileks, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
b) Letakkan bola di samping bagian dalam kaki depan agak jauh di depan.
c) Pandangan ke arah bola.
d) Ayunkan kaki belakang membentuk setengah lingkaran ke arah dalam, perkenaan
bola dengan punggung kaki bagian dalam.

Peserta didik disuruh mengamati dan merasakan perkenaan bola dengan bagain kaki dan guliran bola, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka. Kemudian, coba ubah titik perkenaan bola dengan punggung kaki pada posisi kiri, tengah, dan kanan bola; serta amati arah jalannya bola.


4) Aktivitas menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian luar Tugaskan peserta didik untuk mempraktikkan aktivitas menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian luar dengan cara berikut ini.
a) Berdiri sikap melangkah rileks, kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
b) Letakkan bola di samping bagian dalam kaki depan agak jauh ke arah kanan.
c) Pandangan ke arah bola.
d) Ayunkan kaki belakang membentuk setengah lingkaran ke arah luar, perkenaan
bola dengan punggung kaki bagian luar. Peserta didik disuruh mengamati dan merasakan perkenaan bola dengan bagian kaki dan guliran bola, lalu temukan pola yang paling sesuai buat mereka. Kemudian, coba ubah titik perkenaan bola dengan punggung kaki bagian luar pada posisi kiri, tengah, dan kanan bola; serta amati arah jalannya bola.

1
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
9:39 PM

kegiatan pembelajaran sd kelas 5 tema manusia dan lingkungan

kegiatan pembelajaran sd kelas 5 tema manusia dan lingkungan
Tujuan Pembelajaran
  • Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi pengaruh kegiatan manusia terhadap alam
  •  Dengan memahami teks, siswa dapat menuliskan informasi dari teks tentang alam dan pengaruh kegiatan manusia.
  • Dengan membaca bacaan, siswa menjelaskan pengaruh kegiatan manusia terhadap perubahan yang terjadi di alam.
  • Dengan memahami isis bacaan, siswa menuliskan informasi dari bacaan tentang permasalahan terganggunya keseimbangan alam akibat ulah manusia.
  • Dengan mencermati sekumpulan data, siswa dapat mengurutkan sekumpulan data.
  • Dengan wawancara, siswa menentukan informasi yang akan dikumpulkan dan sumbersumber yang tepat untuk memperoleh informasi tersebut.
  • Membuat daftar pertanyaan yang tepat untuk mengumpulkan informasi.
  • Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data dengan pencatatan langsung dan dengan lembar isian.


Media/ Alat Bantu Belajar
Gambar, buku, teks tentang banjir yang melanda Jakarta dan teks tentang sekumpulan
data mengenai luas lahan dan curah hujan.

Langkah-Langkah Pembelajaran :
  • Pada awal pembelajaran, guru mengondisikan siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan ilustrasi gambar yang merangkum kompetensikompetensi yang akan dipelajari. .
  • Siswa mengamati gambar yang menunjukkan contoh-contoh kondisi lingkungan alam sekitar
  • Biarkan siswa mengamati dan menganalisis gambar secara cermat .
  • Siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa berdasarkan pengamatan gambar.
  • Gunakan rubrik pengamatan gambar untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa

Catatan:
  1. Eksplorasi : ajarkan siswa untuk mengeksplorasi gambar secara cermat untuk menggali informasi.
  2. Pengumpulan Data: ajarkan siswa sehingga terbiasa untuk mengolah data menjadi sebuah informasi yang berguna melalui konsep pelaporan tertulis
  3.  Komunikasi:Fasilitasi sebuah diskusi kelas di mana siswa mengomunikasikan hasil pencariannya.

Catatan :
• Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama bagi tumbuh dan
berkembangnya keterampilan mengamati.
• Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif penilaian , dengan
melihat ketepatan jawaban siswa.
• Guru memberikan penilaian jawaban siswa pada RUBRIK MENGAMATI GAMBAR.

Hasil yang diharapkan
  •  Siswa mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
  • Siswa memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Langkah-Langkah Pembelajaran :
• Pada kegiatan: Ayo, Bacalah: siswa membaca bacaan berjudul Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?
Alternatif kegiatan membaca:
1. Alternatif 1:
Guru memberikan waktu selama 5 menit dan siswa diminta membaca dalam hati.
2. Alternatif 2:
Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan bacaan tersebut dan meminta siswa lain menyimak.
3. Alternatif 3:
Bacaan tersebut dibaca secara bergantian dan bersambung oleh seluruh siswa.

Hasil yang diharapkan :
• Siswa gemar membaca
• Siswa memiliki keterampilan untuk menggali informasi dari sebuah bacaan
• Melalui bacaan, siswa dapat mengetahui contoh-contoh perubahan alam yang disebabkan karena kegiatan manusia

Langkah-Langkah Pembelajaran :
• Selesai membaca, siswa diminta untuk membuat peta pikiran atau mind map.
• Peta pikiran atau Mind map dibuat berdasarkan informasi yang terdapat dalam bacaan, yakni
tentang banjir yang terjadi di Jakarta.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
9:02 PM

Friday, April 17, 2015

Model-model Pembelajaran IPS smp kelas 07

Model-model Pembelajaran IPS smp kelas 07
Model-model Pembelajaran IPS
Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di dalam standar proses adalah: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Discovery-Inquiry (DI). Ketiga model tersebut diharapkan dapat memperkuat penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Agar guru dapat memperoleh pemahaman tentang bagaimana mengimplementasikan model-model pembelajaran tersebut akan diuraikan satu per satu pada uraian berikut.

1) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam bahasa Inggris disebut Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks atau sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta membangun pengetahuan baru. Dalam Pembelajaran berbasis masalah, peserta didik, secara individual maupun berkelompok, menyelesaikan masalah nyata tersebut dengan menggunakan strategi atau pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis, peserta didik menemukan maslah, menginterpretasikan masalah, mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya maslah, mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi kesesuaian strategi dan solusi, dan mengomunikasikan simpulan. Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya.

PBM mengacu kepada prinsip-prinsip pembelajaran lainnya seperti pembelajaran berbasis proyek (project-basedlearning), pembelajaran berbasis pengalaman (experiencebased learning), pembelajaran autentik (authentic learning) dan pembelajaran bermakna (anchored instruction). Model pembelajaran tersebut cocok untuk pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi karena dengan model tersebut peserta didik akan terbantu untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan sekitarnya. Pembelajaran berbasis masalah diawali dengan aktivitas peserta didik secara individual maupun kelompok dalam menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan strategi atau pengetahuan yang telah dimiliki. Proses penyelesaian masalah tersebut berimplikasi pada terbentuknya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan baru.

2) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa Inggris dinamakan Project-Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, dan karya teknologi/prakarya. Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk nyata.

Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) adalah sebagai berikut
  •  Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
  • Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahanmasalah proyek.
  • Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa
  • Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/proyek.
  •  Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.

Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.

Sementara tahap-tahap proses pembelajaran berbasis proyek secara garis besar meliputi: persiapan, pelaksanaan dan, evaluasi. Pada tahap persiapan meliputi kegiatan menemukan tema/ topik proyek, merancang langkah penyelesaian proyek dan menyusun jadwal proyek. Pada tahap pelaksanaan meliputi kegiatan proses penyelesaian proyek dengan difasilitasi dan dimonitoring dari guru serta penyusunan laporan dan presentasi/ publikasi hasil proyek. Pada tahap evaluasi meliputi kegiatan evaluasi proses dan hasil kegiatan proyek. Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek pada tahap kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.

a) Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari yang diikuti dengan instruksi tugas proyek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu, termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP adalah sebagai berikut:
  1. Menentukan proyek, yaitu memilih tema/topik untuk menghasilkan produk (laporan observasi/penyelidikan, rancangan karya seni, atau karya keterampilan) yang karakteristik mata pelajaran dengan menekankan keorisinilan produk. Penentuan produk juga disesuaikan dengan kriteria tugas, dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang tersedia.
  2. Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari awal sampai akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk akhir
  3. Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun tahap-tahap pelaksanaan proyek dengan mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan teknik penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan guru.

b) Pelaksanaan
  1. Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material kemudian mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.
  2.  Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan produk dalam bentuk presentasi, diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet) untuk memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.

c) Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan dengan pelaksanan proyek dan penilaian produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.

3) Pembelajaran Discovery-Inquiry
Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery Learning) diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mampu mengorganisasi sendiri hasil belajarnya. Sebagai model pembelajaran, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran inkuiri   (Inquiry-Learning). Tidak ada perbedaan prinsip di antara ke  dua istilah ini. Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan inquiry ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru.

Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan, serta membuat simpulan-simpulan.

Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery-Inquiry sebagai
berikut:
a) Langkah Persiapa
  1. Menentukan tujuan pembelajaran.
  2.  Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, dan gaya belajar).
  3.  Memilih materi pembelajaran.
  4.  Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
  5. Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, dan tugas untuk dipelajari peserta didik.
  6. Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
  7.  Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.


b) Pelaksanaan
(1) Stimulasi/pemberian rangsangan
Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

(2) Pernyataan/identifikasi masalah
Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.

(3) Pengumpulan Data
Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.

Pada tahap ini peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, dan melakukan uji coba sendiri

4) Pengolahan Data
Semua informai hasil bacaan, wawancara, dan observasi, diolah, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai

(5) Pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.

(6) Penarikan Simpulan/generalisasi
Tahap generalisasi/simpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Catatan:
Dalam rangka penuntasan kompetensi dasar, guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk menggunakan pendekatan-pendekatan kreatif lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
1
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
9:45 PM

Langkah kegiatan pembelajaran sd kelas 5 tema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem

Langkah kegiatan pembelajaran sd kelas 5 tema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem

Tujuan pembelajaran
  •  Dengan mencermati gambar dan dialog percakapan, siswa menjelaskan cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem dengan cerma
  •  Dengan menggali informasi dari bacaan, siswa mampu membuat pertanyaan tentang tentang cara mahluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem dengan teliti
  •  Dengan membuat ringkasan siswa mampu menceritakan teks tentang cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem dengan percaya diri
  •  Dengan mengamati dan mencermati gambar, siswa mampu menjelaskan cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem dengan mandiri

Dengan mengolah informasi dari teks percakapan, siswa mampu mendeskripsikan
urutan rantai makanan dan jaring-jaring makanan mahluk hidup dalam ekosistem
dengan teliti
• Dengan menyimak penjelasan di buku dan melakukan latihan, siswa mampu menentukan
perpangkatan tiga dengan cermat
• Dengan mencermati penjelasan gambar dan melakukan latihan mandiri, siswa mampu
menentukan volume kubus menggunakan kubus satuan dengan mandiri

Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:
Buku guru, buku siswa, benda berbentuk balok, dan kartu tanya

Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa mencermati 4 gambar yang berbeda yang disajikan di buku siswa
  • Siswa dengan bantuan guru mencoba untuk mengidentifikasi apa saja yang mereka lihat dari gambar dan mencari persamaan dan perbedaan dari keempat gambar tersebut
  • Dengan bantuan guru, siswa menghubungkan keempat gambar tersebut dengan cara makhluk hidu berinteraksi dalam sebuah ekosiste
  •  Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa tentang caracara makhluk hidup berinteraksi dengan menggunakan gambar hubungan lebah madu dengan koloninya, kupu-kupu dengan bunga, tanaman anggrek dengan tanaman yang ditempelinya, dan tanaman tali putri

Hasil yang Diharapkan:
• Rasa ingin tahu siswa tentang cara-cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem
• Keterampilan siswa dalam mengamati dan mencermati gambar
• Sikat kecermatan dan ketelitian siswa dalam mengamati gambar

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa menggali informasi dari teks bacaan yang disajikan
  • Siswa menggaris bawah informasi penting yang ditemukan di setiap paragraf
  • Dengan bantuan guru, siswa mencari keterkaitan antara informasi bacaan dengan cara cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem
  • Dengan bantuan guru, siswa mencoba mencari informasi dari bacaan tentang cara-cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem
  • Dengan bantuan guru, siswa melihat kembali gambar-gambar yang disajikan di buku siswa pada awal pembelajaran dan mencoba mengidentifikasi cara makhluk hidup berinteraksi pada tiap gambar berdasarkan informasi dari bacaan

Hasil yang Diharapkan:
• Pengetahuan siswa tentang cara-cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem
• Keterampilan siswa dalam mencari informasai dari bacaan
• Ketekunan dan kecermatan siswa dalam membaca informasi


Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa diberi kesempatan untuk bertanya lebih dalam tentang cara-cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem.
  • Berdasarkan informasi yang sudah diperoleh, dengan bantuan guru, siswa bersama dengan kelompoknya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik bahasan dengan menuliskannya di kartu tanya.
  • Setiap kelompok menukarkan pertanyaannya dengan kelompok lain, dan berusaha untuk berdiskusi menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
  • Secara bergantian tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, pada bagian ini guru membimbing siswa untuk mencatat hal-hal penting yang mereka dapatkan dari hasil diskusi kelompok lain sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang lebih kaya.

Hasil yang Diharapkan:
• Pengetahuan siswa tentang cara- cara mahkluk hidup berinteraksi dalam ekosistem
• Keterampilan siswa dalam membuat pertanyaan dan berdiskusi mencari penyelesaiannya
• Sikap kerjasama dalam kelompok ketika berdiskusi

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa merangkum pemahamannya tentang cara - cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem dalam bentuk kesimpulan bacaan.
  • Siswa menggunakan keterampilannya dalam menggali informasi untuk mencari ide pokok dari setiap paragraf dalam bacaan dan menuliskannya di kolom yang disediakan.
  • Berdasarkan ide pokok-ide pokok yang sudah dituliskan tersebut, siswa membuat sebuah ringkasan bacaan yang mencakup semua ide pokok dari tiap paragraf.

Hasil yang Diharapkan:
• Pengetahuan siswa tentang cara - cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem
• Keterampilan siswa dalam mengidentifikasi ide pokok bacaan
• Keterampilan siswa dalam membuat kesimpulan bacaan
• Sikap kemandirian siswa dalam membuat ringkasan

Gunakan rubrik “Ringkasan” dalam mengukur tingkat ketercapaian kompetensi siswa

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa mencermati teks percakapan, dimana dalam percakapan tersebut terdapat informasi tentang urutan rantai makanan dalam sebuah ekosistem.
  • Siswa dengan bantuan guru mengidentifikasikan urutan rantai makanan pada ekosistem yang dibahas pada teks percakapan (guru memberikan penjelasan lebih lanjut tentang rantai makanan).
  • Siswa mencermati kembali gambar-gambar yang disajikan pada awal pembelajaran, siswa mendeskripsikan tiap gambar dan menuliskannya pada kolom keterangan gambar.
  • Pada kolom ketiga, siswa memilih tipe interaksi yang terjadi berdasarkan gambar dengan melingkari salah satu pilihan dari pilihan-pilihan yang diberikan.

• Pada kolom keempat, siswa diminta untuk memberikan contoh interaksi makhluk hidup lain yang memiliki tipe yang sama dengan gambar yang disajikan.
Hasil yang Diharapkan:
  • Pengetahuan siswa tentang cara - cara makhluk hidup berinteraksi dalam sebuah ekosistem
  • Pengetahuan siswa tentang urutan rantai makanan
  • Keterampilan siswa dalam mengidentifikasikan tipe interaksi makhluk hidup dan urutan rantai makanan.
  • Kemandirian siswa dalam menyelesaikan tugas
Gunakan rubrik "Penjelasan Gambar Interaksi Makhluk Hidup" untuk mengukur tingkat
ketercapaian kompetensi siswa

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa mencermati gambar yang disajikan pada buku siswa
  •  Siswa menyebutkan pemahaman-pemahaman awalnya tentang kubus (jumlah sisi, titik sudut, jumlah rusukdsb)
  • Siswa mencermati penjelasan dari buku dan guru tentang mencari volume kubus.
  • Siswa dengan bantuan guru, mendiskusikan rumus mencari volume kubus dan mengaitkannya dengan satuan kubik yang dipakai dalam volume
Hasil yang Diharapkan:
• Pengetahuan siswa tentang bilangan perpangkatan tiga
• Pengetahuan siswa tentang volume kubus
• Keterampilan siswa dalam menyimak penjelasan dari buku maupun guru
• Sikap kecermatan siswa dalam mencermati penjelasan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
  • Siswa mengaplikasikan pemahaman dan keterampilannya tentang bilangan perpangkatan tiga dan volume kubus dengan mengerjakan latihan-latihan yang berkaitan dengan konsep tersebut
  • Siswa mengolah informasi-informasi yang disediakan dalam latihan soal dan menggunakan pemahaman dan keterampilannya untuk memecahkan soal latihantersebut

Hasil yang Diharapkan:
• Pengetahuan siswa tentang bilangan perpangkatan tiga
• Pengetahuan siswa tentang volume kubus
• Keterampilan siswa dalam berhitung dan memecahkan soal latihan
• Ketelitian dan kecermatan siswa dalam menyelesaikan soal latihan

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
9:08 PM

Tuesday, April 14, 2015

RPP smp kelas 8 Mengulas Berbagai Karya Sastra

RPP smp kelas 8 Mengulas Berbagai Karya Sastra
Mengulas Berbagai Karya Sastra
Membangun Konteks
1. Guru memulai pembelajaran dengan menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi Bab V. Kemudian, guru menyampaikan tujuan dan latar belakang materi Bab V tentang teks ulasan. Dari bab ini siswa diharapkan mampu menulis teks ulasan.
2. Untuk menarik dan membangun konteks siswa dalam pembelajaran teks ulasan, guru meminta siswa mengamati, merenungkan, serta menangkap makna puisi ‘”Surat Kecil untuk Tuhan”. Supaya suasana belajar lebih hidup, salah satu siswa diminta membacakan puisi ”Surat Kecil untuk Tuhan” tersebut. Selanjutnya, guru meminta siswa menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis. Dengan puisi itu, siswa bisa belajar pengalaman hidup orang lain. Dengan mengamati dan menghayati puisi itu, siswa diminta memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam mengungkapkan kembali  peristiwa hidup diri sendiri dan orang lain.

Surat Kecil untuk Tuhan
Karya Agnes Devonar
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan . . .
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan . . .
Bolehkan aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan . . .
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan . . .
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan . . .
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan . . .
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan . . .
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali . . .
Ke dunia yang Kau berikan padaku


Kegiatan 1 Pemodelan Teks Ulasan
Pada Kegiatan 1 ini guru mengajak siswa untuk mengamati dan memahami teks ulasan. Guru menjelaskan bahwa teks ulasan adalah sebuah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Analisis itu bisa berbentuk buku, novel, berita, laporan, dongeng. Teks tersebut memuat atau memberikan tanggapan atau analisis yang berhubungan dengan latar, waktu, tempat, serta karakter yang ada di dalam teks tersebut.
Dengan demikian, pada dasarnya, teks ulasan (review text) adalah tinjauan, ringkasan buku atau yang lain untuk koran atau penerbitan. Untuk memahami teks ulasan, siswa harus mengetahui struktur teks ulasan serta unsur-unsur kebahasaan yang mendukung teks tersebut.


Tugas 1 Memahami Teks Ulasan Sang Pemimpi
Sebelum membaca teks ulasan Sang Pemimpi, guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut.
1) Apa yang kamu ketahui tentang teks ulasan?
2) Apa yang dimaksud dengan karya sastra?
3) Teks karya sastra apa saja yang perlu diulas?
4) Pernahkah kamu mengulas karya sastra?
5) Mengapa karya sastra perlu diulas?
6) Apa manfaat membaca karya sastra bagi pelajar?
7) Adakah hubungan antara karya sastra dengan kehidupan sehari-hari?
Berikut ini akan ditampilkan teks ulasan novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
Untuk mengenali teks tersebut, guru meminta siswa mengamati dan membaca teks
tersebut dengan cermat.

Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Bentang
Cetakan I : Juli 2006
Tebal : X +292 halamanSang Pemimp
  1. Sang Pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Novel ini menceritakan kisah kehidupannya di Pulau Belitong yang dililit kemiskinan. Ada tiga remaja SMA Bukan Main yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah hingga ke Perancis dan menjelajah Eropa hingga ke Afrika. Ikal, Arai, dan Jimbron adalah para pemimpi-pemimpi itu.
  2. Pada bab pertama novel ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam novel ini. Sebaiknya, hal berbeda diberikan oleh sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Balia. Pak Balialah yang telah memberikan mimpimimpi kepada murid-muridnya, terutama kepada Ikal, Arai dan Jimbron. “Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Perancis. Langkahkan kakimu di atas altar suci almamater terhebat tiada tara: Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Satre, Louis Pasteur, Montesquieu, Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra, dan seni hingga mengubah peradaban…”, itulah kata-kata yang sering diucapkan Pak Balia
  3. .Pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potonganpotongan kisah seperti berdiri sendiri. Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu novel. Meskipun demikian, pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, novel ini memiliki hubungan yang sangat erat, seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan.
  4. Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga mereka bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan, dan kesedihan. Selain itu, novel ini memiliki lelucon-lelucon yang tidak biasa, cerdas, dan pasti akan membuat pembaca tertawa. Dengan membaca novel ini, Anda akan mengetahui bahwa Andrea Hirata memiliki pribadi yang cerdas dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang sangat luas.
  5. Meskipun disebut sebagai novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, di novel ini nyaris tidak ada hubungannya dengan buku Laskar Pelangi. Sang Pemimpi hanya menyebutkan kata Laskar Pelangi hanya sekali. Keponakan yang Ikal biayai saat di Jawa juga tidak disebut sama sekali dalam novel ini, padahal di dalam novel sebelumnya telah diceritakan dengan jelas
  6.  Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Novel ini memberi motivasi, semangat, dan mimpi pada anak-anak yang patah semangat untuk sekolah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja keras.

Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang teks ulasan Sang Pemimpi, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut!
1) Adakah hubungan antara novel Sang Pemimpi dengan Laskar Pelangi?
2) Siapa saja tokoh utama dalam novel Sang Pemimpi?
3) Menurut pengulas novel ini, apa kelebihan novel ini?
4) Pada paragraf ke berapa pengulas menilai kelebihan novel ini?
5) Menurut pengulas novel ini, apa kekurangan novel ini?
6) Pada paragraf ke berapa pengulas menilai kekurangan novel ini?
7) Bagaimana simpulan pengulas tentang novel ini?

Tugas 2 Mengenal Struktur Teks Ulasan
Untuk mengenal struktur teks ulasan Sang Pemimpi, guru meminta siswa agar membaca sekali lagi teks ulasan Sang Pemimpi dengan cermat. Guru meminta siswa mengamati bagian-bagian per paragraf. Siswa diharapkan dapat menemukan struktur teks ulasan, yang terdiri atas orientasi (orientation), tafsiran (interpretative recount), evaluasi (evaluation), dan rangkuman (evaluative summation). Untuk menambahpemahaman tentang struktur teks ulasan, guru meminta siswa mengerjakan tugastugas berikut.
  1. Guru meminta siswa menyusun teks ulasan Sang Pemimpi ke dalam struktur teks yang terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.
  2. Guru meminta siswa membandingkan jawaban siswa dengan struktur teks berikut ini. Selanjutnya, guru juga meminta siswa memperhatikan bagian-bagian yang dicetak tebal. Guru menunjukan kepada siswa bahwa yang dicetak tebal adalah bagian-bagian struktur teks ulasan.


0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
11:31 AM

RPP smp kelas 8 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Diskusi

RPP smp kelas 8 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
Pada Tugas 3 ini guru meminta siswa menelaah teks diskusi secara mandiri. Teks diskusi yang akan ditelaah dapat dicari di majalah, koran, atau internet. Penelaahanmeliputi struktur teks, ejaan, kalimat, dan kata hubung perlawanan. Selanjutnya, secara mandiri guru menugasi siswa untuk mengerjakan tugas-tugas berikut.
  1.  Guru meminta siswa membuat frasa (kelompok kata) terdiri atas 2—3 kata yang berhubungan dengan dampak teknologi, sekurang-kurangnya sepuluh kelompok kata.
  2. Guru meminta siswa membuat kalimat yang berhubungan dengan dampak  teknologi dengan menggunakan kata hubung perlawanan sepuluh kalimat.
  3. Guru meminta siswa menandai dan mengidentifikasi kata hubung dalam teks tersebut.
Pada bagian ini guru bisa menilai tugas siswa secara mandiri
Tugas 4 Membandingkan Teks Diskusi dengan Teks Eksposisi
Pada Tugas 4 ini guru meminta siswa membandingkan teks diskusi dan teks eksposisi. Guru meminta membandingkan struktur teks, unsur kebahasaan, atau isi teks. Contoh teks yang dibandingkan adalah sebagai berikut.

Sanksi yang Cocok bagi Pelajar Nakal
Akhir-akhir ini tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelajar di kota-kota besar sangat memperihatinkan. Mereka tidak hanya bersekolah, tetapi juga melakukan perusakan, perkelahian, dan bahkan pembajakan sebuah bus. Salah satu pejabat menginstruksikan kepada kepala dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk memberikan sanksi kepada para pelajar nakal yang telah melakukan tindak kriminal. Masyarakat pada umumnya setuju bahwa pelajar yang melakukan tindakan kriminal perlu diberi sanksi. Bentuk sanksi apa yang diberikan? Sampai saat ini masih terjadi perdebatan di kalangan masyarakat.

Sebagian masyarakat mengusulkan ada tiga sanksi tegas yang direkomendasikannya. Pertama, pelajar-pelajar tersebut dipindahkan dari sekolah asalnya ke sekolah lain. Murid-murid yang nakal biasanya berkelompok. Dengan demikan, pindahkan mereka ke sekolah lain, tetapi disebar, hingga benar-benar terpisah satu sama lain dan diharapkan tidak melakukan tindak kriminal lagi.. Kedua, yakni sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar yang terbukti telahmelakukan tindakan-tindakan yang merugikan serta membahayakan keselamatan orang lain.

Saksi ketiga, kalau kedua hukuman itu ternyata tidak berhasil mengubah perilakunya, mahasiswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya saat ini dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Meski begitu, pejabat itu sempat mengritik guru-guru di sekolah yang masih belum mampu mendidik siswa-siswinya untuk menjauhi perilaku-perilaku negatif.

Saksi ketiga, kalau kedua hukuman itu ternyata tidak berhasil mengubah perilakunya, mahasiswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya saat inidan dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Meski begitu, pejabat itu sempatmengritik guru-guru di sekolah yang masih belum mampu mendidik siswa-siswinyauntuk menjauhi perilaku-perilaku negatif.

Setiap hari, murid-murid selalu berinteraksi dengan para guru. Jadi, sudah seharusnya guru mengawasi, memantau serta membimbing siswa untuk tidakmelakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain.Pada prinsipnya, sanksi bagi pelajar yang nakal boleh saja dilakukan. Meskipundemikian, sanksi itu harus mendidik siswa untuk mengubah perilakunya menjadi lebihbaik. Jika sanksi itu tidak tepat, bukan tidak mungkin siswa itu akan semakin nakal.

Guru meminta siswa membaca dan mengamati teks “Sanksi yang Cocok Bagi Pelajar Nakal” dengan cermat. Kemudian, guru meminta siswa menentukan struktur teks tersebut, serta ciri-ciri kebahasaannya.

Setelah membaca dan membandingkan dua teks diskusi dan teks eksposisi di atas, guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut.
1). Apa perbedaan antara teks diskusi dan teks eksposisi? Siswa diminta menjelaskan jawabannya.
2). Apa persamaan antara teks diskusi dan teks eksposisi? Siswa diminta menjelaskan jawabannya.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
11:25 AM

Thursday, April 9, 2015

Kegiatan pembelajaran smp kelas 8 tema Pemodelan Teks Prosedur

Kegiatan 1 Pemodelan Teks Prosedur
Pada Kegiatan 1 ini guru meminta siswa untuk mengenali dan memahami teks prosedur. Setelah itu, guru memperlihatkan teks yang akan menjadi teks model, yaitu

“Pencangkokan Tanaman”
Tugas 1 Memahami Teks Prosedur Pada Tugas 1 ini guru meminta siswa untuk membaca dan memahami gagasan dalam teks di bawah ini.

1.Pengembangbiakan tanaman dapat dilakukan melalui pencangkokan. Selain mudah dilakukan, pencangkokan juga murah biayanya. Pencangkokan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatutumbuhan sehingga pemanfaatan terhadap tumbuhan tersebut menjadilebih maksimal. Misalnya, pencangkokan pada tumbuhan mangga bisamendapatkan buah mangga yang lebih baik dari mangga yang dicangkok. Selain itu, hasil pencangkokan memiliki masa tumbuh yang relatif lebihsingkat

2 Pencangkokan tanaman memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan yang dapat diperoleh melalui pencangkokan tanaman antara lain (1) tanaman yang berbuah lebih cepat dari seharusnya dan (2) mutu produksi yang diperoleh sama dengan tanaman induknya. Sementara itu, kerugian pencangkokan adalah tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut sehingga lebih mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal dari biji. Selain itu, hasil cangkokan itu juga memiliki kanopi yang lebih kecil dan produksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang dapat dihasilkan pohon induknya.

3 Untuk mencangkok tanaman diperlukan alat dan bahan (1) satu bilah pisau, (2) tali plastik/tali bambu, (3) plastik transparan /sabut kelapa/ijuk, dan (4) tanah yang agak basah dan subur. Pisau digunakan untuk mengelupaskan kulit tumbuhan yang akan dicangkok dan memotong tali dan plastik. Tali plastik digunakan untukmengikat plastik transparan ke batang atau dahan pohon yang dicangkok.  Tali plastik dapat diganti dengan tali bambu atau jenis tali lain yang kuat. Plastik transparan dapat diganti dengan sabut kelapa atau ijuk pohon enau. Tanah yang agak basah digunakan sebagai tempat tumbuhnya hasil pencangkokan.

4 Pencangkokan tumbuhan dapat dilakukan melalui cara berikut. Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil! Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan tempat yang akan dikupas paling sedikit ± 10 cm!Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ± 5 cm! Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan agarkering! Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah! Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh!  Cara ini dapat dilakukan pada tumbuhan berkayu yang mudah dicangkok!

5 Setelah keenam cara tersebut dilakukan, lihat dan teliti cangkokan itu paling sedikit sekali seminggu! Apabila tanah pencangkokan itu kering, siramlah dengan membuka tali pengikat bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, tunas hasil pencangkokan akan tumbuh pada bagian tanah yang dibungkus. Jika akarnya sudah cukup, potong cangkokan tersebut dan tanamdi tanah yang subur!

Setelah siswa membaca teks prosedur “Pencangkokan Tanaman” di atas, guru meminta
siswa untuk menjawab pertanyaan berikut!
  1. Apakah yang dimaksud dengan pencangkokan tanaman?
  2.  Apa maksud kata kanopi dan bilas? Jika siswa tidak paham, guru meminta siswa mencari makna kata itu di dalam kamus bahas Indonesia.
  3. Apakah keuntungan dan kerugian mencangkok tanaman?
  4. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan jika kita ingin mencangkok tumbuhan?
  5. Tanah sangat diperlukan di dalam pencangkokan. Mengapa tanah yang digunakan dalam pencangkokan itu tidak boleh kering?
  6. Jika ingin mencangkok tanaman, kita harus memiliki plastik transparan untuk membungkus tanah. Apa yang kita lakukan apabila kita tidak memiliki plastik transparan
  7.  Sebutkan enam prosedur yang harus kita lalui jika ingin mencangkok tanaman!
  8.  Ketika melakukan pencangkokan, dapatkah prosedur pencangkokan itu di bolakbalik atau diubah urutannya?
  9. Pada bagian teks nomor berapa ditemukan informasi tentang tujuan pencangkokan?
  10. Pada bagian teks nomor berapa ditemukan penjelasan langkah-langkah melakukan pencangkokan?
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
9:08 AM

Model pembelajaran smp kelas 8 tema Penyusunan Teks Biografi secara Mandiri

Penyusunan Teks Biografi secara Mandiri
Pada Kegiatan 3 ini guru meminta siswa untuk membuat teks biografi secara mandiri. Teks yang akan dibuat mengacu pada model teks pada Kegiatan 1. Jumlahkalimat di dalam teks yang akan siswa buat antara 16—25 kalimat. Sebelum siswa melakukan tugas tersebut, guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas berikut. Tugas 1 Mengidentifikasi Teks BiografiPada Tugas 1 ini guru akan meminta siswa untuk membaca dan memahami teks biografi berikut ini


Susi Susanti: Legenda Bulu tangkis Putri Indonesia dan Dunia
1 Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 11 Februari 1971. Ia menyukai permainan bulu tangkis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Dukungan orang tuanya membuat ia semakin mantap untuk menjadi atlet bulu tangkis. Ia memulai karir bulu tangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama tujuh tahun dan memenangi kejuaraan bulu tangkis tingkat junior, ia pindah ke Jakarta pada tahun 1985. Saat itu ia duduk di Kelas 2 sekolah menengah pertama.

2 Di Jakarta Susi tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet. Ia berlatih enam hari dalam sepekan, Senin sampai dengan Sabtu, mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00, kemudian disambung lagi pukul 15.00 sampai dengan pukul 19.00. Susi termasuk atlet yang sangat disiplin. Ia selalu mematuhi aturan yang diberikan pelatihnya dan rela berkorban agar cita-citanya menjadi atlet bulu tangkis terkenal tercapai. Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Kejuaraan Indonesia Terbuka (Indonesian Open).  Berkat kegigihan dan ketekunannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan  gelar Piala Sudirman pada Tim Indonesia untuk pertama kali dan belum pernah terulang sampai saat ini. Setelah itu, ia pun mulai merajai kompetisi bulu tangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.

3 Puncak karier Susi terjadi pada tahun 1992. Pada saat itu ia menjadi juara tunggal putri cabang bulu tangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Uniknya, Alan Budikusumayang merupakan pacarnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra.Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona. Media asing menjuluki mereka sebagai “PengantinOlimpiade”, sebuah julukan yang menjadi kenyataan di kemudian hari. Pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat, Susi kembali berhasil meraih medali meskipun medali perunggu. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim UberIndonesia. Selama kariernya di bulu tangkis, Susi telah meraih puluhan gelar,baik nasional maupun internasional.

4 Pada bulan Mei 2004, International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) memberikan penghargaan Hall of Fame kepada Susi Susanti. Selain Susi, pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall of Fame antara lain Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata,dan Liem Swie King. Susi juga mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari pemerintah Republik Indonesia atas prestasinya mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

5 Saat masih aktif menjadi pemain, Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai   contoh yang baik bagi pemain lainnya. Ia sangat disiplin terhadap waktu latihan  ataupun di luar latihan. Kiprah Susi Susanti di dunia bulu tangkis memang luar biasa. Dalam setiap pertandingan, ia selalu menunjukkan sikap yang tenang dan tanpa emosi bahkan pada saat tertinggal jauh perolehan angkanya. Semangatnyayang pantang menyerah selalu berhasil membuat para pendukungnya yakinSusi akan memberikan usaha yang terbaik.

6 Walaupun telah puluhan gelar tingkat internasional ia raih, ada satu sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti. Ia selalu bersikap rendah hati dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Baginya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Kekalahan justru memeberi kesempatan untuk memperbaikikemampuan dan menghindarkan dari sikap sombong. Sungguh satu sikapyang patut dicontoh oleh para generasi muda bangsa Indonesia. Kini Susi dan Alan menjalani hari-harinya bersama ketiga putra mereka di rumah nan asri di Kompleks Gading Kirana, Jakarta Utara. Mereka masih rutin bermain bulu tangkis sampai saat ini, minimal dua kali seminggu untuk menjaga kondisi.
  1.  Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan berikut setelah membaca teks biografi “Susi Susanti: Legenda Bulu Tangkis Putri Indonesia dan Dunia” di atas.
  2. Mengapa Susi Susanti dikatakan sebagai legenda bulu tangkis Indonesia?
  3.  Setujukah siswa jika Susi Susanti dikatakan sebagai pahlawan dan penggerak wanita Indonesia? Siswa diminta menyebutkan alasan atas pernyataannya.
  4.  Dapatkan semangat dan perjuangan yang dilakukan Susi Susanti menginspirasi siswa untuk lebih berprestasi? Siswa diminta menjelaskan alasannya secara singkat

2. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi struktur teks biografi “Susi Susanti: Legenda Bulu Tangkis Putri Indonesia dan Dunia”, kemudian mencari dan menuliskan konjungsi yang digunakan di dalam teks tersebut. Setelah itu, siswa diminta untuk menjelaskan fungsi dan makna konjungsi yang ditemukan itu.

3. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi kata dan istilah yang tidak dipahami yang ada di dalam teks biografi tersebut. Kemudian, siswa diminta menemukan makna kata dan istilah tersebut di dalam bahasa Indonesia. Untuk menambah pengayaan kosakata siswa, siswa diminta menerangkan makna kata dan istilah berikut!
1) legenda
2) merajai
3) ajang
4) pengantin olimpiade
5) kancah internasional

4. Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang kalimat, siswa diminta membuat kalimat tunggal
    dan majemuk dengan menggunakan kelima kata dan istilah yang ada pada soal nomor 3 di atas.

5. Untuk menambah pengayaan kosakata siswa, guru meminta siswa mencari bentuk antonim
    dan sinonim kata-kata berikut.

0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
9:00 AM

Model pembelajaran smp kelas 8 tema Memahami Teks Biografi

Pemodelan Teks Biografi
Pada Kegiatan 1 ini guru mengajak siswa untuk mempelajari teks biografi tentang Ki Hajar Dewantara. Guru menjelaskan bahwa Ki Hajar Dewantara tidak hanya dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, tetapi juga sebagai inspirator bangsa.

Tugas 1 Memahami Teks Biografi
Pada Tugas 1 ini siswa diminta untuk memahami teks biografi melalui teks model. Sebelum membaca teks tersebut, guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut
  1.  Menurut pendapat siswa, siapakah yang dikatakan inspirator bangsa?
  2.  Apakah siswa mengenal seseorang atau tokoh yang telah berjasa pada bangsa dan negara Indonesia?
  3.  Apakah tokoh itu dapat dijadikan sebagai inspirator bangsa? Guru meminta siswa memberikan alasannya!
  4.  Apakah siswa juga mengenal tokoh atau pahlawan yang berasal dari daerahnya?
  5.  Mengapakah tokoh itu disebut pahlawan? Apakah jasa dan prestasi yang pernah diberikannya pada bangsa dan negara
  6.  Apakah pelajar, olahragawan, atau artis dapat juga dikatakan sebagai inspirator bangsa?
  7.  Apakah siswa dapat menyebutkan pelajar, olahragawan, atau artis dapat disebut sebagai inspirator bangsa? Mengapa dia disebut inspirator bangsa?
  8.  Mengapa kita tidak boleh melupakan jasa inspirator bangsa?
  9.  Setujukah siswa dengan pernyataan bahwa Ki Hajar Dewantara merupakan inspirator bangsa?
  10.  Guru meminta siswa untuk memberi alasan mengapa dia setuju atau tidak setuju! Kemudian, guru menjelaskan bahwa teks biografi yang termasuk teks naratif dan tergolong pada teks makro. Setelah itu, guru memperkenalkan teks biografi tentang Ki Hajar Dewantara yang berjudul “Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia”. Guru meminta siswa untuk mendengarkan teks yang akan dibacakan oleh eorang siswa.
 Kemudian, guru meminta siswa memahami makna yang ada di dalam teks tersebut. Teksnya adalah sebagai berikut.
1 Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Ia berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Meskipun demikian, ia sangat sederhana dan ingin dekatdengan rakyatnya. Ketika berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Tujuannya berganti nama adalah agar ia dapat bebas dekat dengan rakyatnya. Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan pengabdian pada kepentingan bangsa dan negara.

2 Ki Hajar Dewantara menamatkan sekolah dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Ia tidak dapat menamatkan pendidikan di sekolah tersebut karena sakit. Setelah itu, ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.

3 Ki Hajar Dewantra juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia. Ia selalu menyampaikan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Pada tanggal 25 Desember 1912, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) bersama dengan Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo. Akan tetapi, organisasi ini ditolak oleh pemerintahan Belanda karena dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakkan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.

4 Semangat Ki Hajar Dewantara terus menggebu dan pada bulan November 1913 ia membentuk Komite Bumipoetra. Komite Boemipoetra melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang ingin merayakan seratus tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya. Ki Hajar Dewantara juga mengkritik rencana perayaan itu melalui tulisannya yang berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga)”. Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukum internering (hukum buang) ke Pulau Bangka tanpa proses pengadilan. Kemudian, ia dibuang ke Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air pada tahun 1918 setelah memperoleh Europeesche Akte.

Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah ratusan, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hajar Dewantara tidak hanya diabadikan sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta. Untuk melestarikan nilai dan semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara, penerus Taman Siswa mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.

6 Sebagai pahlawan yang dijuluki Bapak Pendidikan Indonesia, semangat dan jasa Ki Hajar Dewantara sepantasnya dikenang dan tidak dilupakan. Semoga apa yang dilakukannya itu dapat menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Setelah siswa yang ditunjuk guru selesai membaca teks model, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
  1.  Siapakah nama asli Ki Hajar Dewantara dan mengapa dia mengganti namanya?
  2.  Ke manakah Ki Hajar Dewantara melanjutkan pendidikan setelah tamat dari Sekolah Dasar Belanda ?
  3.  Sebagai wartawan, tulisan-tulisan Ki Hajar Dewantara digemari para pemuda ketika itu. Sebutkan dua alasan mengapa mereka menggemari tulisan-tulisan Ki Hajar Dewantara?
  4.  Mengapa organisasi yang didirikan Ki Hajar Dewantara bersama dengan Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo dilarang oleh Pemerintah Belanda?
  5.  Mengapa pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukum internering (hukum buang) kepada Ki Hajar Dewantara?
  6.  Apa yang dilakukan Ki Hajar Dewantara setelah pulang dari Negara Belanda?
  7.  Pada bagian (nomor pada teks) berapa ditemukan informasi umum tentang Ki Hajar Dewantara?
  8.  Pada bagian teks nomor berapa ditemukan bentuk-bentuk perjuangan yang dilakukan Ki Hajar Dewantara?
  9.  Bagaimana dengan bagian nomor enam teks tersebut? Apa yang disampaikan oleh penulis?


Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Biografi
Pada Tugas 2 ini guru meminta siswa mengenali dan mengetahui struktur teks biografi yang terdiri atas orientasi, peristiwa dan masalah, dan reorientasi. Guru menjelaskan ketiga istilah tersebut melalui bagan berikut.
Untuk memperdalam pemahaman siswa tentang struktur teks biografi, guru meminta siswa mengerjakan tugas berikut



  1.  Siswa diminta mencermati lagi teks biografi “Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia” di atas! Kemudian, siswa diminta menyebutkan bagian pengenalan tokoh, peristiwa dan masalah yang dialami tokoh, serta bagian penutup dalam teks tersebut?
  2.  Siswa diminta untuk membandingkan jawabannya itu dengan struktur teks di bawah ini
  3. Siswa diminta pendapatnya tentang pernyataan pada bagian orientasi yang mengungkapkan bahwa Ki Hajar Dewantara ingin dekat dengan rakyatnya. Guru meminta siswa agar memberikan alasan atas jawabannya.
  4.  Siswa diminta pendapatnya tentang pernyataan bahwa Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendididikan Indonesia. Guru meminta alasan siswa atas jawaban yang diberikan.
  5. Siswa diminta pendapatnya tentang pernyataan bahwa jasa dan semangat yang telah ditorehkan Ki Hajar Dewantara dapat menginspirasi generasi muda pada saat sekarang. Guru meminta alasan siswa atas jawaban yang diberikan.
  6. Untuk melatih kemampuan berbicara siswa, guru meminta siswa menceritakan kembali kepada temannya atau mempresentasikan di depan kelas teks biografi “Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia” berdasarkan struktur teksnya!
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:54 AM

Model pembelajaran smp kelas 8 tema pemodelan teks cerita fabel

PEMODELAN TEKS CERITA FABEL
Pada Kegiatan 1 siswa diminta untuk mengenal lebih jauh tentang teks cerita fabel yang berisi tentang kehidupan binatang yang memiliki karakter seperti manusia. Untuk itu, dalam kegiatan ini ditampilkan teks model “Kupu-Kupu Berhati Mulia”
Tugas 1 Memahami Teks Cerita Fabel
Pada Tugas 1 guru meminta siswa untuk membaca teks cerita fabel yang disajikan dalam buku teks. Guru juga meminta siswa untuk memahami isi teks tersebut dengan saksama. Berikut ini adalah teks cerita fabel yang disajikan.


Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. “Hey, kepompong alangkah jelek nasibmu, hanya bisa menggantung di ranting itu, ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini, bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.

Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di manamana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....! Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupukupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.



Pada Tugas 1 ini guru juga meminta siswa untuk mendiskusikan dan menjawab
beberapa pertanyaan pemahaman tentang isi teks cerita fabel tersebut.
  1.  Siapa tokoh dalam cerita itu?
  2. Apa masalah yang muncul dalam teks tersebut?
  3.  Apa yang dirasakan para tokoh dalam teks itu?
  4.  Mengapa sang semut dikatakan sombong dan si kupu-kupu dikatakan berhati mulia?
  5.  Sebutkan contoh kebaikan dan kejelekan dari sifat tokoh-tokoh dalam teks itu!
  6. Coba sebutkan satu kebaikan dan satu kejelekan yang pernah siswa lihat di lingkunganmu? Bagaimana sikap siswa melihat hal itu?
  7.  Setujukah siswa jika terjadi musibah kita harus saling membantu? Mengapa demikian?
  8. Kepompong mewakili sebuah siklus kehidupan. Saat menjadi kepompong dia hanya diam dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Selanjutnya, dia bahagia saat menjadi kupukupu. Begitulah kehidupan. Bagaimana pendapat siswa tentang hal itu?

Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Cerita Fabel
Pada Tugas 2 ini guru meminta siswa untuk mempelajari dan mengenali struktur teks cerita fabel yang terdiri atas orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda (coda). Guru menerangkan keempat istilah tersebut. Untuk memahami strutur teks, guru meminta siswa untuk memperhatikan struktur teks cerita fabel pada bagan berikut.
 
Setelah mencermati teks model, guru meminta siswa untuk mengenali bagianbagian teks yang menjadi bangunan teks tersebut. Untuk lebih memahami isi teks, guru meminta siswa untuk memahami setiap paragraf yang memperlihatkan bagianbagian pembangun teks.

Setelah guru memberikan pemahaman tentang struktur teks cerita fabel, guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut.
1) Setujukah siswa dengan pernyataan pada bagian orientasi yang berisi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Berikanlah alasan jika siswa setuju!

Berikan alasan siswa jika tidak setuju! Paragraf alternatif seperti apa yang dapat siswa susun untuk sebuah bagian orientasi.

2) Setujukah siswa dengan pernyataan bahwa pada bagian komplikasi disusun dengan kalimat yang memunculkan masalah dalam teks tersebut? Berikan alasanmu! Dalam teks itu terdapat kalimat, Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Apakah kalimat tersebut sudah sesuai dengan awal bagian komplikasi? Berilah alternatif kalimat yang lain untuk memunculkan masalah.
1
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:39 AM

model pembelajaran smp kelas 8 tema membangun konteks

Membangun Konteks
  1.  Sebelum pembelajaran dimulai, guru memperkenalkan diri. Setelah itu, guru menjelaskan tema, latar belakang, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru juga menjelaskan keterkaitan tema dengan teks cerita fabel yang akan dibahas dalam pembelajaran Bab I.
  2. Guru mengawali pembangunan konteks dengan memberikan pengantar tentang tokoh dan karakter binatang dalam cerita fabel yang mencerminkan karakter dan perilaku manusia, seperti anjing memiliki sifat kesetiaan, singa memiliki sifat kepemimpinan yang kuat, dan semut memiliki sifat kerja sama.\
  3.  Guru membuka wawasan siswa dengan membacakan puisi bertema fauna yang berjudul “Gajah” karya Taufiq Ismail agar siswa lebih tertarik pada tema pembelajaran. Puisinya sebagai berikut.

GAJAH
Karya Taufiq Ismail
Anak-anak, pernahkah kamu melihat gajah?
Di kebun binatang atau dalam buku sekolah?
Binatang ini badannya besar sekali
Dan lihatlah, juga teramat tinggi
Kedua telinganya lebar melambai-lambai
Hidungnya panjang, bernama belalai
Tapi matanya kecil dan tampak tidak sesuai
Kedua gadingnya tampak pula terjulai
Gajah itu sampai empat meter tingginya
Aduh aduh, bukan kepalang tingginya
Dapatkah engkau menerka berapa berat badannya?
Enam ribu kilogram kira-kira berat tubuhnya

Belalai itu amatlah kuatnya
Kayu yang besar dapat diangkatnya
Tapi juga untuk menghisap air dan mengambil makanan
Lalu ke dalam mulutnya dia masukkan
Gajah itu tinggal di hutan berkawan-kawan
Di Afrika, India, dan Sumatera bagian selatan
Bila sudah jinak pandailah dia bermain di sirkus
Misalnya menari-nari atau berdiri di atas dua kaki



Guru meminta siswa membaca ulang puisi tersebut atau puisi lain tentang binatang. Kemudian, siswa diminta mengajukan beberapa pertanyaan atau guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan puisi tersebut.
 4. Guru menampilkan Gambar 1 tentang kerja sama semut membangun jembatan agar
     siswa memahami pentingnya kerja sama dalam mencapai kehidupan harmonis.

 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang gambar tersebut, kemudianmeminta siswa menjawab dan mendiskusikan pertanyaan berikut.
1) Apakah siswa biasa membantu orang tua, guru, atau teman?
2) Dalam hal apa siswa membantu teman?
3) Mengapa siswa harus membantu teman?
4) Apakah siswa bisa hidup dengan baik tanpa bantuan orang tua, guru, atau teman?
5) Apa akibatnya jika siswa tidak mau membantu orang-orang di sekelilingnya?

5. Guru juga mengajukan, antara lain, pertanyaan berikut yang terkait dengan sikap siswaterhadap binatang-binatang di sekitar tempat tinggalnya. Tujuannya adalah untumembangun sikap spiritual dan sosial siswa terhadap binatang sebagai ciptaan Tuhan.
  1. Siapa yang memiliki boneka binatang, bintang peliharaan, atau binatang ternak di rumah?
  2.  Apakah siswa pernah membantu memberi makan binatang-binatang itu?
  3.  Tuhan telah menciptakan binatang di sekitar kita. Binatang itu bisa kita makan sebagai sumber protein, bisa kita gunakan untuk membantu pekerjaan kita, sapi dapat kita gunakan sebagai penarik gerobak, atau burung yang dapat berkicau yang dapat menghibur kita. Bagaimana sikap kita kepada Tuhan yang telah menciptakan binatang-binatang tersebut?
  4.  Bagaimana sikap siswa terhadap binatang-binatang yang dilindungi? Bentuk sayang apa yang dapat diberikan pada binatang-binatang itu? Guru meminta siswa menyebutkan contoh dan mendiskusikannya. Jika ada jawaban siswa yang tidak sesuai dengan konsep cinta terhadap binatang, guru meluruskan pendapat tersebut.
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:33 AM

CARA PEMBELAJARAN SUBTEMA KOMPONEN EKOSISTEM SD KELAS 5

CARA PEMBELAJARAN SUBTEMA KOMPONEN EKOSISTEM SD KELAS 5
Tujuan pembelajaran:
  • Dengan menyimak teks bacaan, gambar, dan penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan pengaruh aktivitas fisik yang berbeda terhadap tubuh
  •  Dengan melakukan aktivitas fisik, siswa mampu menceritakan pengaruh beberapa aktivitas fisik terhadap tubuh
  • Dengan menyimak teks percakapan dan menggali informasl dari bacaan, siswa mampu mengidentifikasikan faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem
  •  Dengan menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan, sisvva mampu mengolah informasi tentang faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem
  •  Dengan melakukan riset sederhana, siswa mampu membuat laporan sederhana tentang faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem
  •  Dengan menyayikan salah satu lagu daerah, siswa mampu menjelaskan manfaat harmonisasi musik
  •  Dengan mengiringi lagu dengan musik, siswa mampu menyebutkan berbagai macam alat musik ritrnis


Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:
Buku guru, buku siswa, kartu tanya, bangku untuk melakukan gerak naik turun dalam
olah raga, dan ceklis “Keterampilan Melakukan Gerakan Fisik” untuk mengukur
pencapaian kompetensi siswa.

Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-Langkah Kegiatan:
  • Mulai kegiatan dengan membaca ilustrasi kegiatan yang dilakukan oleh SD Nusantara.
  • Siswa mendiskusikan pemahaman mereka tentang arti latihan fisik, contoh-contohnya serta manfaat dan pentingnya bagi tubuh.
  • Siswa kemudian membaca dan menganalisa gambar dan tahapan gerakan-gerakan olahraga, di antaranya gerakan turun bangku, berjalan sambil setengah jongkok, loncat ke depan, lari zigzag, dan lari ke berbagai arah
  •  Siswa melakukan pengamatan pada saat mempraktikkan gerakan-gerakan olahraga tersebut. (Kegiatan mengamati)
  •  Siswa kemudian mengidentifikasi hasil kegiatan dan gerakan olahraga mereka serta menganalisa otot bagian tubuh yang bekerja untuk melakukan gerakan-gerakan olahraga tersebut
  •  Siswa menulis hasil pengamatan dan analisa mereka dalam tabel pengamatan yang telah disediakan.


Hasil yang diharapkan:
Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengembangkan
  •  Pengetahuan tentang gerakan aktivitas fisik dalam olahraga, pengaruh dan manfaatnya bagi tubuh.
  • Keterampilan dalam melakukan praktik aktivitas fisik melalui berbagai rangkaian gerakan yang dipelajari.
  • Sikap mandiri dan percaya diri ketika mempelajari gerakan aktivitas fisik serta pada saat mempraktikkannya
  •  Gunakan ceklis “Keterampilan Melakukan Gerakan Fisik” untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa

Langkah-Langkah Kegiatan:
  • Siswa membaca ilustrasi bacaan tentang kondisi perubahan cuaca di bumi dan mengkaitkannya dengan konsep perubahan dalam suatu kondisi ekosistem.
  • Siswa mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan definisi perubahan dalam suatu ekosistem, bentuk perubahan yang dapat terjadi, faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem, dan akibatnya bagi keseimbangan suatu ekosistem. (Kegiatan Menanya)
  • Siswa kemudian membaca saksama teks bacaan tentang perubahan suatu ekosistem.
  •  Siswa menganalisa beberapa informasi penting dari bacaan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan suatu ekosistem.
  •  Siswa menjawab pertanyaan yang disediakan untuk memahami kondisi perubahan pada ekosistem yang dapat memengaruhi komponen lainnya.
  • Siswa juga mengidentifikasi contoh-contoh perubahan ekosistem dari waktu ke waktu serta pengaruh keadaan yang ditimbulkannya terhadap lingkungan maupun makhluk di sekitarnya.


Hasil yang diharapkan:
Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengembangkan:
  • Pengetahuan akan konsep perubahan dalam suatu ekosistem, faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan ekosistem, dan pengaruhnya bagi lingkungan maupun makhluk hidup di lingkungannya.
  •  Keterampilan siswa dalam membaca, mencari informasi yang penting dalam bacaan serta menjawab pertanyaan berdasarkan materi bacaan.
  • Sikap cermat dan teliti dalam mencari informasi serta rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan.
  • Gunakan rubrik “Keterampilan Membaca” dan “Ceklis Menjawab Pertanyaan berdasarkan Bacaan” untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa

Langkah-langkah Kegiatan:
  • Siswa membentuk kelompok kemudian berkolaborasi dalam kegiatan selanjutnya.
  • Siswa akan melakukan kegiatan membandingkan dan membedakan kondisi sebuah ekosistem yang belum dan sudah mengalami perubahan.
  •  Siswa akan menggunakan kertas A4 yang akan dibagi menjadi dua sisi.
  •  Siswa menganalisa dan mendiskusikan perbandingan dan perbedaan pada sisi tiap gambar secara berkelompok.
Siswa akan menggambar kondisi ekosistem pada saat musim penghujan di sisi sebelah kiri lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang berinteraksi di sana. Sedangkan di sisi kanan adalah keadaan ekosistem pada saat musim kemarau, lengkap dengan kondisi alamnya, tumbuhan dan hewan yang berinteraksi di sana.
  • Siswa perlu memperhatikan keindahan gambar, warna-warna yang jelas dan menarik, dan dengan memperhatikan komposisi dan proporsi.
  • Siswa kemudian menuliskan keterangan yang sesuai mengenai kondisi di masingmasing gambar secara jelas dan mudah dipahami
  •  Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas. (Kegiatan Mencoba)

Hasil yang diharapkan:
Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengembangkan:
  • Pengetahuan untuk membandingkan dan melihat secara jelas dan rinci tentang perbedaan kondisi suatu ekosistem sebelum dan setelah terjadi perubahan.
  •  Keterampilan siswa dalam menyajikan gambar perbedaan kondisi suatu ekosistem sebelum dan setelah terjadi perubahan sesuai dengan pengetahuan mereka.
  •  Sikap cermat dan teliti serta kerja sama dalam kelompok dalam menyajikan gambar serta mempresentasikannnya dengan sikap percaya diri.
  • Gunakan rubrik “Keterampilan Menganalisa Perbandingan Gambar” dan “Rubrik Kerja Sama Kelompok” untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa

Langkah-langkah Kegiatan:
  • Siswa berkolaborasi dengan kelompok untuk melakukan sebuah riset sederhana tentang perubahan yang terjadi di sebuah ekosistem. Siswa bekerja berdasarkan petunjuk yang diberikan guru dan mencari informasi-informasi yang penting dalam riset mereka
  •  Siswa merumuskan dan bekerja berdasarkan target penilaian kegiatan riset dan kegiatan menulis peta pikiran mereka secara berkelompok.
  •  Siswa memilih satu jenis ekosistem, baik ekosistem air maupun darat.
  •  Siswa melakukan kegiatan pengamatan terhadap ekosistem yang mereka pilih, kemudian menuliskan hasil pengamatan mereka dalam catatan riset mereka.
  • Siswa mengamati dan mencatat setiap perubahan yang terjadi, dan juga akibat perubahan terhadap komunitas dan populasi yang ada pada ekosistem tersebut.

Siswa melaporkan dan memetakan hasil pengamatan/riset mereka di dalam sebuah peta pikiran. Siswa juga menambahkan gambar hewan dan tumbuhan apa saja yang mengalami perubahahan dalam keterangan di setiap cabang peta pikiran mereka
  •  Siswa mendekorasi peta pikiran mereka secara kreatif agar menarik.
  • Siswa kemudian berkelompok mempresentasikan hasil karya mereka di depan kelas secara bergantian dan mendiskusikan pertanyaan yang akan timbul berkaitan dengan hasil karya mereka.
  •  Siswa pun mendiskusikan ilustrasi percakapan dan memberikan pendapat mereka tentang efek perubahan pada suatu ekosistem terhadap populasi dan keberlangsungan/daya bertahan habitat makhluk hidup dalam ekosistem tersebut. (Kegiatan Mengasosiasikan dan Mengkomunikasikan).

Hasil yang diharapkan:
Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengembangkan
  •  Pengetahuan akan proses perubahan yang terjadi pada suatu ekosistem baik ekosistem darat, maupun air yang mengalami perubahan kondisi pada saat musim penghujan maupun musim kemarau.
  • Keterampilan siswa dalam melakukan riset sederhana serta menulis laporan hasil riset mereka dalam sebuah peta pikiran
  •  Sikap mandiri, cermat dan teliti dalam melakukan studi riset mereka secara berkelompok dan percaya diri ketika mempresentasikan hasil karya mereka di depan kelas.
  •  Gunakan rubrik “Riset Sederhana” dan “Menulis Peta Pikiran” untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa

Langkah-langkah Kegiatan
  • Siswa mendiskusikan kembali pengetahuan yang mereka miliki tentang lagu tradisional dan alat musik ritmis yang mereka ketahui atau pernah mereka pelajari.
  • Siswa mengingat kembali jenis-jenis dan ciri-ciri alat musik ritmis, serta cara memainkannya.
  •  Siswa kemudian memilih salah satu lagu daerah kesukaan mereka
  •  Siswa mempelajari birama, tempo dan ketukan lagu yang mereka pilih.
  •  Guru mengingatkan kembali pengertian tentang birama, tempo, dan ketukan lagu.
  •  Siswa menentukan alat musik ritmis yang mereka sukai atau miliki yang akan digunakan untuk mengiringi lagu tradisional yang mereka pilih.
  •  Siswa berlatih menyanyikan lagu daerah/ tradisional dengan iringan alat musik ritmis dengan memperhatikan birama, tempo, dan ketukan yang sesuai. (Kegiatan Mengkomunikasikan) Hasil yang diharapkan:

Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengembangkan:
  • Pengetahuan akan macam-macam lagu daerah, jenis dan ciri alat musik ritmis sederhana serta cara-cara memainkannya.
  • Keterampilan siswa dalam menyanyikan lagu daerah serta keterampilan memainkan alat musik ritmis dengan memperhatikan birama, tempo, dan ketukan yang sesuai.
  •  Sikap percaya diri dalam bernyanyi dan mengiringi lagu tradisional menggunakan alat musik ritmis yang mereka pilih.
  • Gunakan Ceklis dan rubrik “Menyanyikan lagu Daerah” dan “Memainkan alat Musik Ritmis” untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa
0
Komentar
f
Share
t
g+
Share
?
k
8:11 AM
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)
Find Us :

Entri Populer

  • Mengenal Alat dan Bahan Menggambar serta Mencampur Warna,sd kelas satu
    Mengenal Alat dan Bahan Menggambar   Tujuan Pembelajaran: • Dengan mengamati gambar siswa mampu mengidentifikasi macam-macam alat dan bahan...
  • Rpp SD kelas 4 Subtema 1: Makananku Sehat dan Bergizi?
    Subtema 1: Makananku Sehat dan Bergizi Tujuan Pembelajaran Setelah mengingat kembali tentang konsep gizi seimbang yang telah diberikan di ...
  • Model pembelajaran smp kelas 8 tema Memahami Teks Biografi
    Pemodelan Teks Biografi Pada Kegiatan 1 ini guru mengajak siswa untuk mempelajari teks biografi tentang Ki Hajar Dewantara. Guru menjelaska...
  • Materi Pembelajaran Permainan Bola Besar Menggunakan Permainan Sepak Bola smp kelas 7
    Materi Pembelajaran A. Permainan Bola Besar Menggunakan Permainan Sepak Bola 1. Pengertian dan Asal-Usul Sepak Bola Sepak bola adalah suatu ...
  • RPP smp kelas 8 PKn tema Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila
    Merajut Manusia dan Masyarakat Berdasarkan Pancasila A. Kompetensi Inti (KI) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya  ...
  • Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) smp kelas 07
    Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan y...
  • Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) SMP kelas o7 prakarya
    Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik...
  • subtema Mengenal Jenis-Jenis Bacaan ,sd kelas 1
    Mengenal Jenis-Jenis Bacaan   Tujuan Pembelajaran: • Dengan mengamati gambar atau benda nyata di sekitar, siswa mampu mengidentifikasi mini...
  • Cara pembelajaran PPKn smp kelas 8 tema Pemuda Penentu Masa Depan Indonesia
    Pemuda Penentu Masa Depan Indonesia A. Kompetensi Inti (KI) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.  Menghargai dan mengha...
  • Mengamati, Membaca, dan Menulis yang Berkaitan dengan Olahraga
    Mengamati, Membaca, dan Menulis yang Berkaitan dengan Olahraga Tujuan Pembelajaran: • Dengan mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan ma...

Label

  • SD
  • SMP

Mengenai Saya

k
View my complete profile
Powered by Blogger.

Arsip Blog

  • ▼  2015 (32)
    • ►  August (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ▼  April (12)
      • Materi Pembelajaran Permainan Bola Besar Mengguna...
      • kegiatan pembelajaran sd kelas 5 tema manusia dan ...
      • Model-model Pembelajaran IPS smp kelas 07
      • Langkah kegiatan pembelajaran sd kelas 5 tema Hubu...
      • RPP smp kelas 8 Mengulas Berbagai Karya Sastra
      • RPP smp kelas 8 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Dis...
      • Kegiatan pembelajaran smp kelas 8 tema Pemodelan T...
      • Model pembelajaran smp kelas 8 tema Penyusunan Tek...
      • Model pembelajaran smp kelas 8 tema Memahami Teks ...
      • Model pembelajaran smp kelas 8 tema pemodelan teks...
      • model pembelajaran smp kelas 8 tema membangun konteks
      • CARA PEMBELAJARAN SUBTEMA KOMPONEN EKOSISTEM SD KE...
    • ►  March (7)
  • ►  2014 (44)
    • ►  September (5)
    • ►  April (39)
Copyright 2013 CARA PEMBELAJARAN SEKOLAH - All Rights Reserved
Template by Evotemplates.Net - Powered by Blogger